JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin mengatakan akan mempelajari pembelian lahan eks Kedubes Inggris. Proses pembelian lahan yang tak kunjung usai tersebut membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama naik pitam.
Akibatnya Ratna Diah Kurniati atau yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta dipecat.
"Sekarang masih dipelajari, tapi progresnya sudah berjalan. Sampai sejauh mana (proses pembelian lahan eks Kedubes Inggris) ini sudah dilalui," kata Djafar, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/6/2016).
Djafar berjanji akan melaporkan progres pembelian lahan tersebut tiap seminggu sekali. Rencananya progres pembelian lahan eks Kedubes Inggris itu akan disampaikan tiap rapat pimpinan atau rapim.
"Kami minggu ini ada rapim. Saya dan teman-teman akan coba lihat sejauh mana progresnya, akan kami laporkan dan kendalanya akan kami pecahkan," kata Djafar.
Sebelumnya Basuki kesal terhadap kinerja Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Basuki mengatakan banyaknya lahan belum terbeli disebabkan karena masih banyak oknum satuan kerja perangkat daerah (SKPD) tersebut yang melakukan pungli atau meminta komisi.
Adapun lahan yang belum terbeli salah satunya adalah bekas Kedutaan Besar Inggris di Bunderan Hotel Indonesia, Jalan MH Thamrin, hingga kini juga belum dapat dibebaskan. Padahal rencana pembelian lahan bekas Kedubes Inggris itu sudah disampaikan Basuki sejak tahun 2013. (Baca: Ahok Marah Lahan Kedubes Inggris Tak Kunjung Dibeli, Kadis Pertamanan Menangis)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.