Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus Pengumpan Transjakarta di Stasiun Palmerah Dianggap Picu Kemacetan

Kompas.com - 20/06/2016, 13:55 WIB
Nursita Sari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Beberapa stasiun KRL di DKI Jakarta sudah difasilitasi dengan bus pengumpan transjakarta, salah satunya yakni di Stasiun Palmerah. Akan tetapi, Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) menilai bus-bus pengumpan di Stasiun Palmerah menjadi salah satu penyebab kemacetan.

Menurut DTKJ, kemacetan di sekitar Stasiun Palmerah pada waktu tertentu. Hal itu terjadi karena sempitnya ruas jalan di lokasi tersebut.

"Keterbatasan lahan bus transjakarta bisa menimbulkan kemacetan di jam-jam tertentu," ujar anggota DTKJ Aditya Dwi Laksana dalam diskusi publik tentang peningkatan keterpaduan moda KRL dan transjakarta di Jakarta, Senin (20/6/2016).

DTKJ menyarankan PT Transportasi Jakarta untuk membuat halte di sekitar Stasiun Palmerah. Dengan demikian, bus pengumpan yang sedang menunggu penumpang yang keluar stasiun tidak akan memakan badan jalan.

"Perlu halte agar tidak memakan badan jalan," kata dia.

Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Edi Nursalam mengatakan, pihaknya telah menyarankan PT Transportasi Jakarta untuk membebaskan lahan TNI di sekitar stasiun.

"Transjakarta di (Stasiun) Palmerah tidak punya tempat. Memang harus modal, saya sudah sarankan ke beliau (PT Transjakarta) di seberang itu ada lahan TNI, mungkin bisa dipakai," ucap Edi dalam kesempatan yang sama.

Selain Stasiun Palmerah, stasiun lainnya yang sudah difasilitasi bus pengumpan transjakarta yakni Stasiun Tebet, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Pesing. Namun, bus pengumpan di Stasiun Pesing tidak lanjut beroperasi karena sepi penumpang.

Kompas TV Ini Sanksi Penerobos Jalur Transjakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com