Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wanita Emas" Punya Saran untuk Ahok

Kompas.com - 20/06/2016, 14:49 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kandidat bakal calon gubernur DKI Jakarta, Hasnaeni Moein alias "Wanita Emas" menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaj Purnama atau Ahok mengikuti kata hati memilih jalur dalam Pilkada 2017 mendatang. Ahok memiliki dua pilihan, jalur independen dan partai politik.

"Saran saya, ikuti kata hati," kata Hasnaeni di Seknas Bappilu PPP, Jakarta Selatan, Senin (20/6/2016).

Menurut Hasnaeni, pemimpin tak boleh ragu. Pilihan harus dimantapkan dan tidak plin-plan. Termasuk harus menanggung risiko dari pilihan tersebut.

"Kalah menang itu sudah biasa. Jadi kita harus melangkah dan yakin dengan diri kita sendiri," kata Hasnaeni.

Pemimpin, lanjut Hasanaeni, tak boleh terpengaruh oleh siapa pun dan ragu memutuskan sesuatu. Sebab, pemimpin harus menanggung nasib banyak orang.

Saat ini, Ahok masih berkomitmen maju lewat jalur perseorangan atau independen. Ia yakin maju melalui jalur independen dengan dukungan kelompok relawan "Teman Ahok".

Jumlah dukungan kartu tanda penduduk (KTP) untuk jalur perseorangan juga sudah mencapai satu juta. Di sisi lain, Ahok juga sudah mengantongi dukungan tiga partai, yakni Golkar, Nasdem dan Hanura.

Jumlah kursi di DPRD DKI dari ketiga partai itu sudah cukup untuk mengusung Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta melalui jalur partai politik. Tapi saat ini Ahok menyatakan akan setia kepada dukungan Teman Ahok.

Kompas TV Hari Ini, Dua Deklarasi buat Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com