JAKARTA, KOMPAS.com - Ada sejumlah poin terkait pencapaian Provinsi DKI Jakarta yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Semuanya dirangkum dalam sebuah laporan yang dibacakan Basuki alias Ahok saat Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-489 DKI Jakarta, Rabu (22/6/2016).
Salah satu pencapaian yang disampaikan Ahok adalah terkait pengembangan bus rapid transit (BRT) oleh PT Transjakarta.
"Pada tahun 2016 akan ditambahkan 20 rute, termasuk jalur mix traffic dan jalur khusus Transjakarta, termasuk juga yang menjangkau wilayah luar Kota Jakarta," ujar Ahok.
Selain itu, ada bus-bus feeder yang khusus melayani warga rusun di beberapa wilayah Jakarta.
(Baca juga: Ahok: Jakarta Tidak Boleh Kalah dari Kota-kota Negara Tetangga!)
Ahok juga mengatakan bahwa Pemprov DKI sedang membangun angkutan umum massal berbasis rel, yaitu light rail transit (LRT).
Pembangunan LRT juga untuk meningkatkan pelayanan transportasi untuk masyarakat sekaligus menjadi sarana pendukung penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018.
Selain di bidang transportasi, Ahok menyampaikan pencapaiannya dalam upaya penyediaan rumah untuk rakyat.
Ahok mengatakan, Pemprov DKI sedang membangun rusun yang lebih banyak lagi.
"Telah dilaksanakan pembangunan rumah susun sebanyak 6 dan 18 blok, dengan total volume 2.478 unit/struktur," ujar Ahok.
Rusun-rusun tersebut adalah Rusun KS Tubun, Rusun Semper, Rusun Cakung Barat, Rusun Rawa Bebek, Rusun Jatinegata Kaum, Rusun Jalan Bekasi KM 2, Rusun Pinus Elok 1, dan Rusun Lokasi Binaan Rawa Buaya.
Ahok juga menyinggung soal pembangunan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).
Ia mengatakan, Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan perusahaan swasta dan yayasan terkait penyediaan fasilitas RPTRA ini.
Untuk Tahap I, sebanyak 16 RPTRA dibangun oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah, kemudian tahap II 57 RPTRA, dan Tahap III sebanyak 150 RPTRA.
Terakhir, Ahok juga menceritakan targetnya untuk mengembangkan Gerakan Non Tunai. (Baca juga: Ahok: Bayi Baru Lahir Tak Dapat BPJS, Astaga... Logikanya di Mana?)
Hal ini diwujudkan dalam kartu JakartaOne yang diterbitkan Bank DKI. Kartu tersebut akan digunakan sebagai akses ke pelayanan publik dan alat pembayaran.
"Juga dapat dijadikan inisiatif lain, seperti pemberian modal kepada UMKM, serta penyediaan daging bersubsidi bagi para siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada akhir tahun ini," ujar Ahok.
"Aktifitas ekonomi dari data transaksi Kartu Jakarta One, akan diproses dan dianalisa sebagai dasar pengambilan kebijakan juga," tambah Ahok.