Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Massa pada Aksi Anarkistis Saat Ahok Resmikan RPTRA Mengaku FPI

Kompas.com - 24/06/2016, 05:39 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi masih mendalami latar belakang massa yang melakukan aksi anarkistis saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meresmikan ruang publik terbuka ramah anak (RPTRA) di Penjaringan Indah, Penjaringan, Jakarta Utara.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, massa tersebut sempat mengaku berasal dari salah satu organisasi masyarakat Islam.

Namun, pihak kepolisian tidak langsung memercayainya karena saat insiden tersebut tidak ada atribut ormas itu yang digunakan oleh mereka.

"Mereka waktu ditanya dari mana, katanya FPI. Tapi, anggota tak melihat ada yang pakai atribut FPI," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Kamis (23/6/2016).

Awi menambahkan, untuk memastikan siapa provokator dan dari mana massa itu berasal, polisi memeriksa video yang beredar.

"Makanya kami lagi shooting-shooting saja videonya, nanti kan dianalisis kapolres," ucapnya.

Awi menuturkan, akibat aksi anarkistis tersebut, dua orang anggota polisi terluka di bagian pelipis karena terkena lemparan batu.

Hingga kini, belum ada satu pun orang yang diamankan dari peristiwa tersebut. Saat peristiwa tersebut terjadi, sekitar 500 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, dan Polsek Penjaringan diterjunkan.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menghadiri peresmian RPTRA di Penjaringan Indah, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis (23/6/2016) sore.

(Baca: Ini Penjelasan Polisi Mengenai Demo Anti-Ahok yang Berujung Bentrok)

Namun, kehadiran Basuki pada acara tersebut mendapat penolakan dari massa. Penolakan ini  berujung bentrok antara massa dan polisi. Massa melempari petugas kepolisian dengan batu.

Kompas TV Warga Ricuh Protes Kedatangan Ahok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Dua Anggota TNI Tersambar Petir di Cilangkap, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Pasien DBD Meningkat, PMI Jakbar Minta Masyarakat Gencar Jadi Donor Darah

Megapolitan
Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Sembilan Tahun Tempati Rusunawa Muara Baru, Warga Berharap Bisa Jadi Hak Milik

Megapolitan
Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Fraksi PSI: Pembatasan Kendaraan di UU DKJ Tak Cukup untuk Atasi Kemacetan

Megapolitan
Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com