Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Dikaitkan dengan Kemunculan Eks "Teman Ahok", PDI-P DKI Merasa Dicitrakan Negatif

Kompas.com - 24/06/2016, 13:00 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono meminta kemunculan mantan relawan Teman Ahok yang mengakui adanya kecurangan pengumpulan data KTP dukungan bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak dikaitkan dengan PDI-P.

Gembong mengatakan, partainya tidak pernah menginstruksikan atau membuat rencana terkait pengakuan kecurangan tersebut.

"Pastinya tidak ada kaitan PDI-P dengan adanya publikasi soal kecurangan pengumpulan KTP. PDI-P enggak ada urusan dengan itu," ujar Gembong kepada Kompas.com, Jumat (24/6/2016).

Setelah munculnya mantan relawan Teman Ahok yang mengungkap kecurangan proses pengumpulan data KTP, muncul juga broadcast message mengenai cerita di belakang kejadian itu.

(Baca juga: Beredar, Foto Mantan PJ "Teman Ahok" Gunakan Kemeja PDI-P)

Menurut salah satu cerita yang beredar, ada ormas di balik munculnya pengakuan mantan relawan Teman Ahok tersebut. 

Dalam broadcast message tersebut, ormas yang disebut berada di balik mantan relawan Teman Ahok itu adalah Pospera.

Adapun Pospera diketuai salah satu anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan. Broadcast message itu juga menyinggung pernyataan politikus PDI-P, Junimart Girsang, di salah satu program televisi.

Junimart mengatakan bahwa akan ada serangan kepada Teman Ahok dari internal mereka.

Sementara itu, Juru Bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, menduga, kemunculan mantan relawan Teman Ahok tersebut adalah serangan yang dimaksud.

Dalam pesan broadcast itu, PDI-P seolah-olah berada di balik semua ini. Terkait hal itu, Gembong mengatakan hal tersebut tidak bisa disimpulkan sebagai sikap PDI-P.

"Itu kan bukan suara resmi partai. Itu kan info yang didengar Pak Junimart ketika rapat dengar pendapat dengan KPK. Kebenarannya gimana? Ya silakan ditindaklanjuti kalau ada yang terkait persoalan hukum. Kalau enggak benar, ya telusuri saja," ujar Gembong.

Gembong mengatakan, PDI-P tidak ada di balik munculnya isu kecurangan pengumpulan data KTP.

Bahkan, kata Gembong, PDI-P senang dengan target 1 juta data KTP yang sudah dicapai Teman Ahok. (Baca juga: Prasetio: Jangan Kaitkan Kemunculan Eks Relawan Teman Ahok dengan PDI-P)

Gembong juga mengatakan bahwa ia mendoakan Basuki agar mantap maju melalui jalur independen.

Gembong kembali menegaskan, tidak mungkin jika PDI-P melakukan upaya untuk menghancurkan Teman Ahok.

"Justru saya selalu mengatakan ketika Ahok sudah dapat 1 juta KTP, secara resmi saya mengucapkan selamat dan semoga juga Ahok tetap istiqomah di jalur perseorangannya. Akan tetapi kok kalau ada masalah begini malah selalu dikaitkan dengan PDI-P. Kesannya kami yang dapat citra tidak baik," ujar Gembong.

Kompas TV Teman Ahok Bantah Tudingan Curang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com