Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Sudah Curiga Saat Dinas Perumahan Kembalikan Gratifikasi Rp 10 Miliar

Kompas.com - 28/06/2016, 14:54 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kecurigaan terhadap pembelian lahan untuk rumah susun di Cengkareng Barat dimulai ketika Dinas Perumahan DKI mengembalikan uang gratifikasi sebesar Rp 10 miliar.

Jumlah gratifikasi yang sangat besar itu justru menimbulkan kecurigaan bagi Djarot. Bisa saja, uang Rp 10 miliar yang waktu itu dikembalikan belum seluruhnya. Masih ada uang dalam jumlah lain yang juga diterima oknum lain di Dinas Perumahan DKI.

"Saya sudah curiga ketika Dinas Perumahan kembalikan gratifikasi sebesar Rp 10 M. Saya bilang, itu uang apa? Apa benar segitu? Jangan-jangan sebenarnya terima Rp 30 M, tetapi kembalikan Rp 10 M, kan kita enggak tahu juga," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (28/6/2016).

Djarot mengatakan, hal itu nanti menjadi salah satu yang akan diinvestigasi BPK. Djarot juga memiliki dugaan kapan mafia-mafia tanah mulai masuk dan bermain dalam pembelian lahan itu.

Tahun 2015, kata Djarot, Pemprov DKI memang gencar memperluas ruang terbuka hijau (RTH). Pemprov DKI juga ingin perluasan RTH itu dilakukan dengan cepat. Djarot menduga, ketika itulah mafia mulai masuk.

"Mafia dari luar dan dalam juga ikut," ujar Djarot.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bahkan menyebutkan, sekitar Rp 200 miliar tidak dibayarkan oleh Dinas Perumahan DKI kepada Toeti Noeziar Soekarno, orang yang menawarkan lahan di Cengkareng Barat, Jakarta Barat, itu pada 2015.

Berdasarkan hasil laporan BPK, lahan itu sebenarnya milik Pemprov DKI Jakarta.

Ahok meyakini, uang tersebut menjadi bagian dari uang hasil gratifikasi yang sempat coba akan dibagi-bagikan oleh salah seorang mantan kepala bidang di Dinas Perumahan DKI. Kepala bidang itu ingin membagi-bagikan uang hasil gratifikasi ke sesama rekannya. Namun, ada yang tidak mau menerima, lalu melaporkan hal tersebut.

Laporan kemudian ditindaklanjuti oleh Kepala Dinas Perumahan Ika Lestari Aji ke Gubernur Basuki Tjahaja Purnama, yang kemudian ditindaklanjuti ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Januari 2016. Kepala bidang itu kemudian dicopot dari jabatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Daftar Stasiun di Jakarta yang Layani Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Kasus Ibu di Tangsel Lecehkan Anaknya, Keluarga Suami Mengaku Dapat Ancaman

Megapolitan
Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Sepakat Damai, Eks Warga Kampung Bayam Bersedia Direlokasi ke Rusun Nagrak

Megapolitan
Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Tiga Pemuda Jadi Tersangka Pembacokan Polisi di Kembangan

Megapolitan
Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Jadwal Konser Musik Jakarta Fair 2024

Megapolitan
Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Puluhan Warga di Bogor Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pemalsu Dollar AS, Satu Pelaku WNA

Megapolitan
Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Deklarasi Jadi Cawalkot Depok, Supian Suri Ingin Berikan Kebijakan yang Baik untuk Warga

Megapolitan
Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Mediasi Berhasil, Eks Warga Kampung Bayam dan Jakpro Sepakat Berdamai

Megapolitan
Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Polisi Minta Video Ibu Cabuli Anak Tak Disebar Lagi, Penyebar Bisa Kena UU ITE

Megapolitan
Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Kronologi Polisi Dibacok Saat Bubarkan Remaja yang Hendak Tawuran

Megapolitan
Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Panitia HUT Ke-79 RI Siapkan 2 Skenario, Heru Budi: Di Jakarta dan IKN

Megapolitan
Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Berkenalan Lewat Aplikasi Kencan, Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Penipuan Rp 107 Juta

Megapolitan
Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Deklarasi Maju Sebagai Cawalkot, Supian Suri Cuti dari Sekda Depok

Megapolitan
Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Kondisi Terkini Anak Korban Pencabulan Ibu Kandung, Biddokkes Polda Metro: Psikologis Nampaknya Normal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com