Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI: Mudik Harus Ramah Anak

Kompas.com - 29/06/2016, 20:49 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menekankan perlunya mudik yang ramah anak.

Dengan demikian, perlindungan dan keamanan anak bisa terjamin, mulai dari yang berkaitan dengan moda transportasi mudik, hingga fasilitas rekreasi untuk anak selama mudik.

"Perlu ada jaminan pemenuhan hak dasar anak mulai dari kesehatan, kemudian hak dasar agama, termasuk pengasuhan dan pemanfaatan waktu luang," kata Ketua KPAI Asrorun Niam saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (29/6/2016).

(Baca juga: Tips Jaga Jadwal Tidur Bayi Saat Perjalanan Mudik)

Ia mengatakan, mudik yang dinilai sebagai fenomena budaya dan keagamaan ini harus tetap menjamin keselamatan dan kesehatan anak-anak.

Para orangtua dimintanya tidak mengorbankan keselamatan dan kesehatan anak hanya karena pertimbangan mudik.

Di sisi lain, harus dipastikan juga, perlindungan khusus anak dari kemungkinan eksploitasi dan tindak kekerasan.

Sebab, menurut dia, dua ancaman itu bisa berasal dari berbagai pihak.

"Bisa dari orangtua karena faktor mindset dan kesadaran rendah, bisa juga dari negara, dalam hal minimnya fasilitas perlindungan anak," sambung Asrorun.

Atas dasar itu, ia menilai pentingnya melakukan langkah bersama guna mencegah terjadinya tindak kekerasan yang berisiko pada hilangnya nyawa anak. Orangtua diminta memikirkan perangkat perlindungan anak saat mudik.

(Baca juga: Agar Selamat Saat Mudik, Cermati Sejumlah Hal Ini)

Selain itu, dia melanjutkan, perjalanan mudik sedianya bisa menjadi pembelajaran bagi anak atas nilai kejujuran, merajut silaturahim, persaudaraan, dan semangat berbagi.

"Ini diinternalisasi dalam diri anak, misalnya berkendara sesuai dengan aturan lalu lintas. Tak main serobot," ujar Asrorun.

Kompas TV Mudik Ramah Bagi Disabilitas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com