JAKARTA, KOMPAS.com - Rabu (29/6/2016) kemarin, "Teman Ahok" mengundang sejumlah pihak yang selama ini meragukan 1 juta KTP dukungan untuk Ahok-Heru untuk melihat perhitungan ulang jumlah KTP dukungan.
Namun, pihak-pihak yang meragukan tidak ada yang bersedia datang dengan argumen masing-masing.
Perhitungan ulang pun tetap dilakukan. Sejak pukul 11.00, 140 relawan melakukan perhitungan ulang bersama-sama, tepat pada hari ulang tahun Basuki Tjahaja Purnama ke-50 tahun.
Perhitungan ulang ini ternyata tak lepas dari pengamatan Adian Napitupulu. Politikus PDI-P ini menganggap tidak masuk akal perhitungan 1 juta KTP hanya dilakukan dalam waktu 7 jam.
Perhitungan anggota Komisi VII DPR RI itu bersumber dari data yang tersaji di media, seperti jumlah KTP, relawan dan waktu yang ditempuh untuk rekapitulasi.
Langkah selanjutnya adalah memasukan data-data pemilik KTP atau SIM, seperti nama, Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan alamat.
Menurut perhitungan Ketua Dewan Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) itu, waktu yang dibutuhkan satu relawan dalam merekapitulasi satu KTP hanya 3,5 detik.
Waktu tersebut dianggap tak masuk akal lantaran setiap data KTP terdiri dari 16 angka NIK, minimal lima huruf nama, 12 hingga 14 angka dan huruf tempat tanggal lahir serta 30 angka dan huruf alamat.
"Kira-kira dalam 3,5 detik relawan Teman Ahok harus memeriksa KTP, membandingkan dengan Formulir Dukungan lalu menekan huruf atau angka di key board komputer minimal 63 kali dan maksimal bisa lebih dari 100 kali," kata dia.
Bantahan Teman Ahok
"Teman Ahok" pun menjawab keraguan Adian. Menurut salah satu pendiri Teman Ahok, Singgih Widyastomo, Adian terlalu banyak berkhayal. Ia menjelaskan, rekapitulasi tidak memasukan nama, NIK, dan alamat.
Rekapitulasi manual yang dilakukan Teman Ahok kemarin adalah menghitung ulang jumlah data KTP yang terkumpul.
"Kalau menghitung doang kan kekejar," kata Singgih di Markas Teman Ahok Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu.
Sementara itu, untuk input datanya, Teman Ahok hanya melanjutkan dari 750.000 data KTP yang sudah diinput sebelumnya.
Teman Ahok mengundang Adian hadir langsung dalam acara rekapitulasi data KTP hari ini untuk membuktikan kepada Adian adanya wujud 1 juta data KTP. Namun, Adian tidak menghadiri undangan tersebut.