Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Data Temuan BPK terkait Lahan Cengkareng Barat

Kompas.com - 01/07/2016, 11:36 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam laporan hasil pemeriksaan (LHP) Keuangan DKI Jakarta 2015, tidak menyatakan siapa pemilik sah lahan untuk pembangunan rumah susun di Cengkareng Barat, Jakarta Barat.

Laporan BPK lebih dititikberatkan pada adanya saling klaim kepemilikan lahan antara Toeti Noeziar Soekarno dan Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP).

Dalam laporannya, BPK menyatakan, lahan yang diklaim Toeti telah dibeli oleh Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan dengan dana sekitar Rp 668 miliar, atau setara 99,79 persen dari anggaran tersedia yang diketahui mencapai sekitar Rp 669 miliar. Lahannya diketahui memiliki luas 46.913 meter persegi.

Sementara, DKPKP mencatatkan lahan itu sebagai aset mereka per 31 Desember 2015 dalam Kartu Inventaris Barang (KIB).

Saat dikonfirmasi, Kepala Humas dan Kerja Sama Luar Negeri BPK RI, Yudi Ramdan, menyatakan, temuan di Cengkareng Barat menyimpulkan adanya proses pencatatan aset tanah yang kurang rapi di Pemprov DKI.

“Karena ada duplikasi (saling klaim Toeti dan DKPKP) dan proses pengeluaran uang (dari Dinas Perumahan ke Toeti),” kata Yudi kepada Kompas.com, Jumat (1/7/2016).

Berdasarkan LHP BPK, sengketa kepemilikan lahan antara DKPKP dan Toeti tengah bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Toeti diketahui tengah mengajukan gugatan perdata yang ia daftarkan ke kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 4 Mei 2016.

“BPK hanya menjelaskan kronologis berdasarkan fakta-fakta. Tentunya harus didalami. Didalaminya dengan diturunkannya tim utk memastikan kenapa ini terjadi,” ujar Yudi.

Kompas TV Ahok Tuding BPKAD Terlibat Kasus Lahan DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com