Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Pelabuhan Tanjung Priok Temukan 21 Bungkus Sabu

Kompas.com - 04/07/2016, 12:46 WIB
Kompas TV 4 Tersangka Isap Sabu dengan Botol Bayi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat keamanan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menemukan narkoba jenis sabu sebanyak 21 bungkus yang ditinggal pemiliknya.

"Ditemukan 21 paket sabu, namun tidak diketahui pemiliknya, karena ditinggalkan begitu saja," kata Sunarko salah seorang aparat keamanan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (4/7/2016), seperti dikutip Antara.

Ia menjelaskan, hingga saat ini pemilik paket tersebut masih dicari. Diduga paket ditinggalkan pemilik yang kabur karena khawatir atas pemeriksaan petugas.

"Paket itu isinya sabu, yang berada di dalam kardus. Kemasannya dibagi dalam kardus kotak kecil-kecil sebanyak 21 bungkus. Berat dan detailnya saya kurang tahu," katanya.

Temuan tersebut kini ditangani pihak Kepolisian.

Selain itu, ditemukan juga senjata airsoftgun jenis FN atas nama Sahrul Siolimbona. Pembawa senjata diketahui berprofesi sebagai satpam.

Saat ini barang bukti telah dilimpahkan ke pihak kepolisian Tanjung Priok. Penemuan senjata terjadi pada tanggal 30 Juni 2016 pukul 07.05 WIB.

Aparat keamanan terus berjaga di titik rawan pelabuhan Tanjung Priok. Pengunjung baik penumpang keberangkatan dan kedatangan harus melalui prosedur keamanan yang telah ditetapkan. Salah satunya melalui mesin scanner serta metal detektor.

Penumpang juga diimbau datang lebih awal, setidaknya satu setengah jam sebelum keberangkatan. Karena dikhawatirkan jadwal berubah, atau proses pemeriksaan masuk yang memakan waktu, belum lagi jika membawa banyak barang muatan.

Pada Senin ini, jadwal keberangkatan kapal melayani tujuan Surabaya, Makasar, Bau Bau, Biak, Manokwari dan Jayapura.

Sementara itu, jumlah pemudik di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan hingga hampir 20 persen pada Lebaran 2016 dibandingkan dengan Lebaran 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com