TANGERANG, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Budi Karya Sumadi, memastikan semua pekerjaan besar dalam proyek perluasan Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta telah selesai.
Satu poin kekurangan yang masih dalam proses pengerjaan adalah pembangunan tower untuk memantau pergerakan pesawat di apron perluasan Terminal 3.
"Yang signifikan, yang besar-besar, termasuk listrik, genset, AC, eskalator, elevator, fisik lantai, pada prinsipnya sudah selesai semua. Tower sudah 75 persen rampung, kami harap sepekan lagi selesai," kata Budi kepada Kompas.com, Kamis (7/7/2016).
Secara terpisah, Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta, M Suriawan Wakan, menyebutkan fungsi tower di apron perluasan Terminal 3 adalah sebagai AMC (Apron Movement Controller).
Petugas di tower itu nantinya akan mengabarkan setiap pergerakan pesawat dan kondisi di apron kepada petugas tower utama di Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC) Airnav Indonesia.
Ketiadaan tower menjadi salah satu pertimbangan mengapa Kementerian Perhubungan belum memberi izin operasional untuk perluasan Terminal 3.
Menurut Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, petugas di tower JATSC Airnav Indonesia tidak dapat memantau apron dan pesawat di sana karena terhalang gedung perluasan Terminal 3. Guna mengatasi hal tersebut, Kemenhub sempat menyewakan mobile portable tower kepada PT AP II untuk dioperasikan di sana.
Namun, setelah dipinjamkan beberapa hari dengan biaya sewa Rp 10 juta per hari, pihak Kemenhub menarik mobile portable tower atas alasan optimalisasi alat.
Kemenhub menyampaikan masukan agar membangun tower baru pada 13 Juni 2016 lalu. Target operasional perluasan Terminal 3 dari PT AP II sendiri tanggal 15 Juni 2016, sehingga permintaan tersebut belum dapat dipenuhi pada saat itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.