Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Revitalisasi Tak Kunjung Jelas, Pasar Ikan Kembali Berdenyut

Kompas.com - 11/07/2016, 12:27 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak ada pembangunan di Pasar Ikan setelah penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta beberapa waktu lalu. Pasar Ikan kini hanya puing-puing dan bangunan liar.

Pantauan Kompas.com pada Senin (11/7/2016), terdapat tiga bagian berbeda di Pasar Ikan. Bagian pertama terletak di depan Museum Bahari. Lahan berbentuk persegi panjang itu hanya ada puing-puing. Tak ada satu pun bangunan di atas puing yang sudah rata dengan tinggi sekitar satu meter tersebut.

Bagian kedua yakni di lahan bekas pasar. Di tempat tersebut terdapat bangunan yang masih utuh. Bangunan itu tak ikut dibongkar karena masuk dalam situs sejarah. Bangunan bersejarah itu dipagari dengan seng setinggi satu meter.

Bagian ketiga ada di pinggir laut. Selain ada puing, bagian itu kembali didirikan bangunan liar. Bangunan liar itu berbentuk gubuk yang dibangun menggunakan papan, kayu dan bambu. Bangunan liar itu berjejer dan berdampingan.

Oleh warga, bangunan itu digunakan untuk berdagang, mulai dari warung nasi hingga warung makanan biasa. Di bagian tengah, masih berdiri tenda. Tenda itu tersebar di beberapa titik. Selain itu, juga berdiri mushala.

Jaya (53), warga Pasar Ikan, mengungkapkan, tak ada pembangunan oleh Pemprov DKI Jakarta setelah penggusuran. Pemprov DKI Jakarta tak berani memasuki daerah yang kini ada bangunan liar, tenda dan mushala.

Pemprov DKI Jakarta hanya meratakan bagian di depan Museum Bahari dengan alat berat. Namun alat berat tersebut kini sudah tak lagi tampak.

"Bechoe-nya udah pada ditarik lagi sebelum Lebaran. Kalau enggak salah empat hari sebelum Lebaran," kata Jaya saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Senin (11/7/2016).

Alat berat ditarik, kata Jaya, untuk menghindari peristiwa yang tak diinginkan. Salah satunya perusakan oleh warga setempat. Sebab, tak ada petugas yang menjaga alat berat saat libur Lebaran.

"Tapi informasinya, bakal balik lagi. Cuma enggak tau kapan," kata Jaya.

Kompas TV Pasca Penggusuran, Warga Bertahan & Tuntut Ganti Rugi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com