Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Disebut Sedang Matangkan Strategi Pilkada 2017

Kompas.com - 12/07/2016, 17:37 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sikap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang tidak kunjung memastikan jalur mana yang akan digunakannya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, apakah jalur partai politik atau jalur independen, dinilai bukan karena gamang.

Ahok pernah berjanji akan memberi kepastian soal jalur itu setelah Hari Raya Idul Fitri. Namun Idul Fitri telah berlalu beberapa hari, Ahok tidak kunjung mengumumkannya keputusannya.

Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bakti mengatakan, Ahok sebenarnya sudah memiliki keputusan.

"Keputusan itu sudah ada. Cuma perkaranya kan harus dipikirkan strateginya bagaimana dengan pilihan itu," kata Ikrar ketika dihubungi, Selasa (12/7/2016).

Ikrar mengatakan wajar saja jika Ahok belum memutuskan jalur. Ia mengatakan, Ahok pasti belum bertemu dengan partai politik pendukungnya dan Teman Ahok, yang mendukungnya maju lewat jalur independen, untuk mendiskusikan hal itu.

Menurutnya, keputusan soal jalur tersebut memang ada di tangan Ahok. Namun, Ahok tidak mau mengenyampingkan parpol dan Teman Ahok terkait keputusan yang dibuatnya.

Kata Ikrar, Ahok ingin melibatkan kedua elemen pendukungnya dalam keputusannya itu.

"Keputusan itu kan baru diumumkan kalau sudah ada pertemuan antara tiga pihak, yaitu Teman Ahok, parpol, dan Ahok sendiri," kata Ikrar.

Ikrar juga berpendapat, Ahok sedang mematangkan strategi agar ia bisa pasti menang dan kembali menjadi gubernur DKI dengan pilihannya itu.

Komunikasi dengan parpol dan Teman Ahok sebelum mengumumkan jalur pilkada adalah upaya untuk mematangkan strategi itu.

"Misalnya kalau Ahok milih ikut Teman Ahok, ya pasti nanti bicara bagaimana verifikasi faktual bisa berjalan lancar. Kalau Ahok mau ikut parpol, ya yang dibicarakan bagaimana Teman Ahok juga bisa jadi pelengkap yang menentukan," kata Ikrar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com