Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Korban Pencabulan dari Penghina Jokowi Bertambah

Kompas.com - 12/07/2016, 20:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Arsyad alias Imen (26), yang dua tahun lalu pernah jadi tersangka penghina Presiden Jokowi, yang kini ditahan karena diduga menyekap seorang anak perempuan 10 tahun (F). Korban Arsyad ternyata bukan hanya F. Polisi mengatakan, pria itu pernah melakukan hal serupa terhadap K, yang juga masih di bawah umur.

Kapolres Depok, Kombes Harry Kurniawan mengatakan, peristiwa yang menimpa K terjadi pada 5 Juni lalu, atau lima hari sebelum Arsyad berusaha memperkosa F. Seperti F, K yang tinggal di Cimanggis juga dibawa ke Puncak untuk diperkosa.

(Lihat: Penghina Presiden Jokowi Culik Anak Perempuan 10 Tahun.)

Harry mengatakan pada Selasa (12/7/2016), bahwa K tak sampai diperkosa karena tersangka pelaku kemudian menilainya masih terlalu kecil. K pun dipulangkan. "Sempatlah dicium-cium...," kata Harry.

K sebelumnya dilaporkan hilang oleh orangtuanya. Setelah tak jadi diperkosa, Arsyad memberi ongkos Rp 100.000 untuk ojek pulang K ke rumahnya. Orangtua bocah itu kemudian mencabut laporan setelah K pulang.

"Kami sedang minta orangtua K untuk membuat laporan lagi," ujar Harry.

Arsyad ditahan Senin kemarin, saat sedang berusaha mencabuli F di Villa Rindu Alam, Puncak. F berontak dan berteriak-teriak. Warga yang curiga pun segera memergoki aksi Arsyad dan menyeret dia ke polisi.

Arsyad sempat dijadikan tersangka oleh Mabes Polri pada 2014 karena mengunggah montase gambar hasil rekayasa yang melecehkan Joko Widodo dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri melalui akun Facebook-nya.

Pemuda yang biasa berjualan sate itu kemudian mendapatkan penangguhan penahanan pada 3 November 2014, setelah ditangkap dan ditahan di Mabes Polri di Jakarta selama 12 hari. Presiden Joko Widodo memaafkan Arsyad, bahkan Iriana Widodo memberikan uang santunan kepada keluarga Arsyad.

"Tersangka pernah diamankan oleh Bareskrim Polri atas tuduhan pornografi dan penghinaan atas tindakannya mengunggah gambar hasil rekayasa yang menunjukkan Presiden Joko Widodo beradegan seksual dengan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri pada akhir tahun 2014," ujar Harry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com