JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rutan Salemba Satrio Waluyo mengaku tidak tahu bahwa Anwar alias Rijal yang melarikan diri dari Rutan Salemba pada Kamis (7/7/2016) lalu, sering bertelepon dengan istrinya, Ade Irma Suryani, selama dia berada di dalam tahanan. Satrio menyebut tahanan tidak boleh membawa ponsel ke dalam tahanan.
"Oh, enggak dong. Berarti dia menyembunyikan itu," ujar Satrio saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/7/2016).
Menurut dia, petugas Rutan Salemba rutin melakukan razia di dalam sel tahanan. Razia dilakukan untuk mengecek penggunaan ponsel atau peredaran narkoba.
"Kami kan razia ini terus, bisa seminggu empat kali, tiga kali. Memang razia kamar terus, HP dan narkoba. Itu program kami," kata dia.
Satrio pun mengaku pihaknya kecolongan karena Anwar membawa ponsel ke dalam sel, termasuk kaburnya Anwar. Dia menyebut akan memperketat razia yang dilakukan.
Sebelumnya, istri Anwar mengaku berkomunikasi setiap hari dengan Anwar melalui sambungan telepon selama Anwar berada di dalam tahanan.
Anwar alias Rijal merupakan narapidana dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur.
Perbuatan keji dan sadis Anwar terjadi pada 22 Oktober 2015 di area Perhutani, Petak 17, Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ia telah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 23 Juni lalu terkait kasus tersebut. Majelis hakim memvonis hukuman penjara seumur hidup kepada Anwar. Putusan hakim itu sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum.