JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rutan Salemba Satrio Waluyo mengakui bahwa pengawasan pengunjung pada saat Lebaran tidak maksimal. Hal tersebut menyebabkan salah satu narapidana bernama Anwar berhasil mengelabui petugas dan kabur pada Kamis (7/7/2016).
"Kalau hari kejadian itu kan luar biasa (banyak pengunjung). Tentu saja dengan kondisi seperti itu, tentu pengawasan enggak bisa maksimal," ujar Satrio saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/7/2016).
Pada Kamis itu, petugas yang berjaga di Rutan Salemba hanya 75 orang. Sementara pengunjung yang datang menjenguk tahanan mencapai 3.800 orang.
Satrio menyebut pengawasan di rutan difokuskan pada pengunjung laki-laki. Sementara saat itu Anwar menyamar menggunakan baju gamis, kerudung, dan kacamata hitam sehingga dia lolos dari pengawasan.
"Kenapa bisa lolos, karena memang kan pengawasan waktu itu kami titik tumpunya ke pengunjung laki-laki karena kan tahanan di rutan ini laki-laki semua. Kita berkonsentrasi kepada pihak laki-laki saja," papar dia.
Sementara untuk pengunjung perempuan, pemeriksaan tidak dilakukan maksimal. "Keperiksa sih keperiksa, cuma enggak maksimal," ucap Satrio. (Baca: Kronologi Anwar Kabur dengan Menyamar sebagai Wanita dari Rutan Salemba)
Untuk pengunjung laki-laki, pemeriksaan dilakukan dengan memotret wajah dan mengambil sidik jari. Sementara untuk perempuan hanya dicek barang bawaan dan keperluannya.
"Ya sebenarnya standar pemeriksaan pengunjung, barang-barang yang dibawa, siapa yang dikunjungi, hubungannya apa," tuturnya.
Anwar alias Rijal merupakan narapidana dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap anak di bawah umur. Perbuatan keji dan sadis Anwar terjadi pada 22 Oktober 2015 di area Perhutani, Petak 17, Resort Pemangkuan, Hutan Tenjo, Desa Pangaur, Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ia telah menjalani sidang putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 23 Juni lalu terkait kasus tersebut.
Majelis hakim memvonis hukuman penjara seumur hidup kepada Anwar. Putusan hakim itu sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum. (Baca: Pemerkosa dan Pembunuh Siswi Madrasah di Jasinga Divonis Seumur Hidup)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.