Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Penghina Jokowi Tak Lagi Dibela

Kompas.com - 14/07/2016, 09:59 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Muhammad Arsyad alias Imen (26) kembali tenar.

Arsyad yang pernah ditahan karena mengunggah gambar cabul yang menghina Presiden Joko Widodo itu kini ditahan lagi karena diduga mencabuli anak di bawah umur. 

Arsyad ditahan setelah tertangkap sedang berusaha menyetubuhi F (10), di Villa Rindu Alam, Puncak, pada Senin (11/7/2016).

Modus yang dilakukan Arsyad adalah dengan berpura-pura minta ditunjukkan lokasi minimarket kepada korban.

(Baca juga: Ayah Korban Pencabulan Arsyad Duga Anaknya Dihipnotis karena Mau Diajak Pergi)

Belakangan diketahui, korban Arsyad tidak hanya F. Sebulan sebelum mencabuli F, Arsyad diduga mencabuli K (7), bocah yang sempat dilaporkan hilang oleh orangtuanya.

K sempat dicium-cium, tetapi batal disetubuhi karena Arsyad tidak tega. Selain F dan K, diduga ada dua lagi korban Arsyad yang belum diketahui.

Arsyad mengaku tak ada niat untuk menyakiti anak-anak perempuan ini, apalagi menculik dan mencabulinya.

Ia berdalih memang sayang terhadap anak-anak. Diduga, Arsyad memiliki kelainan seksual.

Terlebih lagi, ditemukan banyak foto anak kecil dalam kameranya. Ia juga mengaku suka menonton film porno.

Berbeda dengan kondisi saat ia terjerat kasus penghinaan terhadap Presiden pada 2014, kini Arsyad tak ada yang membela.

Para orangtua yang merupakan tetangga F kesal bukan main mengetahui tabiat Arsyad. (Baca juga: Tidak Ada Warga yang Pernah Lihat Arsyad di Cilodong)

Mereka ingin Arsyad dihukum seberat-beratnya agar hal serupa tak terjadi terhadap anak-anak mereka. Jika tidak, mereka siap menghajar Arsyad.

Ibunda Arsyad, Mursidah (50), hingga saat ini belum tampak menjenguk anaknya itu di tahanan Polresta Depok.

Padahal, pada 2014, Mursidah bolak-balik ke Mabes Polri dan Istana Kepresidenan untuk mohon maaf dan minta anaknya dilepaskan.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon sampai turun tangan untuk membela Arsyad kala itu.

Ia bersedia menjadi jaminan penangguhan penahanan pemuda yang mengunggah gambar rekayasa Presiden Joko Widodo sedang bersetubuh dengan mantan Presiden RI, Megawati Soekarnoputri, tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com