Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Warga dan Pihak RS Elisabeth yang Bahas Vaksin Palsu Sempat Ricuh

Kompas.com - 16/07/2016, 21:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Kericuhan terjadi dalam pertemuan antara warga dan pihak Rumah Sakit Elisabeth di rumah sakit tersebut di Narogong, Kota Bekasi, terkait kasus vaksin palsu.

Sejumlah warga yang merasa anaknya menjadi korban vaksin palsu itu marah karena pihak rumah sakit dinilai tidak siap memberikan penjelasan.

Kemarahan pihak orangtua terjadi pada saat pengacara RS Elisabeth, Azas Tigor Nainggolan, membuka pertemuan.

Warga tidak bisa menerima pernyataan pengacara yang menyebut bahwa penggunaan vaksin palsu yang diumumkan Kemenkes baru sebatas indikasi.

"Ini bukan indikasi," teriak salah satu warga, Sabtu (16/7/2016).

(Baca juga: Ikatan Dokter Anak: Limbah Vaksin Harus Dimusnahkan )

Warga juga tidak terima akan pernyataan Azas yang menyatakan bahwa kasus ini sedang ditangani satgas pemerintah.

"Kalau Anda mengatakan negara take over, apakah negara bertanggung jawab? Kan tidak," kata warga.

Azas yang berbicara dengan didampingi Direktur Rumah Sakit Elisabeth Antonius Yudianto itu tampaj berusaha menenangkan warga. Namun, suasana terus memanas.

"Kami minta yang semalam hasil pembicaraan kita semalam bagaimana?" seru warga lagi.

Azas pun mengatakan bahwa pihak rumah sakit akan menjawab soal tuntutan warga. Namun, tak lama kemudian, warga maju mendatangi Azas dan Antonius Yudianto dengan marah.

Beberapa kali, terdengar suara gedoran meja. Hingga akhirnha, Azas dievakuasi dari ruangan pertemuan oleh petugas keamanan.

Sempat ada yang mengejar Azas sampai ia diamankan masuk ke sebuah ruangan di belakang. Pintu ruangan pun sempat ditendang.

Seseorang yang tampaknya juga merupakan pihak rumah sakit, terlihat sempat dilindungi dari amukan warga dan dari pemukulan.

(Baca juga: Manajemen RS Harapan Bunda Akui Kecolongan Awasi Penggunaan Vaksin)

Meja serta pengeras suara bahkan sempat jadi sasaran marah warga. Tak lama kemudian, Direktur RS Elisabeth datang lagi ke ruangan.

Sejumlah warga berusaha menenangkan warga lainnya yang masih marah. Akhirnya, suasana dapat ditenangkan dan pertemuan berlanjut tanpa pengacara dari rumah sakit.

Kompas TV Kasus Vaksin Palsu, Polisi Bidik Sejumlah Orang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com