JAKARTA, KOMPAS.com — Polda Metro Jaya masih menelusuri identitas penelepon yang mengatakan adanya bom di Balai Kota DKI Jakarta. Ancaman tersebut pertama kali diterima oleh petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (20/7/2016) sekitar pukul 09.15 WIB.
"Belum diketahui siapa yang menelepon itu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono saat dihubungi, Rabu.
Awi pun belum mengetahui jenis kelamin pemberi ancaman bom dan nada ancaman yang disampaikannya.
"Belum diketahui. Saat ini masih proses identifikasi. Kami masih memastikan itu hanya ancaman saja atau bagaimana," ucapnya.
Sebanyak delapan personel tim Gegana dari Polda Metro Jaya menyisir ruangan-ruangan di Balai Kota DKI Jakarta. Penyisiran dilakukan menyusul adanya ancaman bom yang menyasar Balai Kota, Jakarta.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, tim Gegana menyisir tiap ruangan yang ada di Balai Kota, mulai dari ruang rapat pimpinan, ruang TPUT, Balairung, Balai Agung, gedung DPRD DKI Jakarta, dan ruangan lainnya.
Personel Gegana itu membawa senjata laras panjang, pendeteksi metal, serta senter. Hingga pukul 10.30, tim Gegana masih menyisir Balai Kota.