Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Korban Vaksin Palsu Buat Pengaduan ke KPAI

Kompas.com - 21/07/2016, 11:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orangtua yang terkait kasus vaksin palsu berencana mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), hari ini. Kedatangan para orangtua itu disebut untuk membuat pengaduan kasus vaksin palsu.

Perwakilan orangtua korban vaksin dari RS Harapan Bunda, August Siregar, mengatakan, rencananya para orangtua akan mendatangi KPAI pukul 14.00 nanti.

"KPAI harus hadir memberikan advokasi ke para korban," kata August, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (21/7/2016).

August menyatakan, pihak orangtua merasa dirugikan dengan kasus vaksin palsu ini. Padahal, para orangtua korban vaksin palsu membeli vaksin dengan biaya mahal.

Belum lagi tidak ada penjelasan resmi secara tertulis bahwa anak mereka yang mendapat vaksin palsu tidak akan terganggu kesehatannya ke depan. Selama ini, penjelasan soal dampak vaksin palsu hanya sebatas lisan dari pemerintah, namun tanpa ada bukti penelitian.

"Anak ini kan generasi bangsa. Kalau 10 tahun lagi tiba-tiba semua anak pada cacat gimana. Kan enggak ada satupun penelitian yang dalam bentuk tulisan, bahwa vaksin palsu tidak berdampak buruk, kan," ujar August.

August menyatakan, tuntutan orangtua korban ke RS Harapan Bunda soal vaksin palsu ini akan tetap berlanjut. Akhir pekan rencananya orangtua akan datang lagi ke rumah sakit tersebut.

"Kita kan rata-rata orang kerja, jadi ke situ kita bisa aplusan. Tapi kalau masih tetap Harapan Bunda tidak memberikan respons yang positif, kita hari Sabtu atau Minggu kita akan beramai-ramai lagi tuntut keadilan," ujar August.

Soal rencana menempun jalur hukum, August menyatakan pihaknya mempercayakan ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). "Kita percayakan ke YLBHI," ujarnya.

Adapun suasana pelayanan medis di RS Harapan Bunda hari ini tetap berjalan seperti kemarin saat dibuka normal lagi. Namun, pengamanan masih terlihat dari kepolisian yang berjaga di sejumlah tempat.

Kompas TV Orangtua Terus Datangi RS Harapan Bunda
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com