Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT KAI Sebut Warga Kelurahan Manggarai Pernah Ajukan Gugatan ke PTUN

Kompas.com - 21/07/2016, 22:40 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi II EVP (executive vice president) Daop I Jakarta PT KAI, Ari Soepriadi mengatakan, warga Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan pernah melayangkan gugatan kepada PT KAI karena pihaknya menyebut sejumlah rumah yang dihuni warga di kelurahan itu merupakan milik PT KAI.

Ari mengatakan, gugatan itu dilayangkan pada 2014 lalu. Namun pada 20 Maret 2016, PTUN telah memutuskan perkara itu bahwa rumah dan lahan itu merupakan milik PT KAI.

Warga yang juga mengajukan gugatan adalah Ridwan, pemilik rumah di Jalan Menara Air no 65 RT 003 RW 011 di Kelurahan Manggarai yang saat ini tengah berkonflik dengan PT KAI.

Ari mengatakan, meski telah kalah, Ridwan kembali melayangkan gugatan ke PTUN sekaligus melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Warga Kelurahan Manggarai dan termasuk Ridwan pernah menggugat PT KAI. Sekarang Ridwan coba gugat lagi, dia bilang masih proses padahal dulu sudah pernah," ujar Ari di Kantor Daop 1, Stasiun Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (21/7/2016).

Meski saat ini Ridwan kembali melayangkan gugatannya, Ari mengatakan pihaknya tidak tinggal diam. PT KAI telah melaporkan Ridwan ke Polda Metro Jaya atas tindakan penyerobotan tanah milik PT KAI.

Pihaknya tengah menunggu proses lanjutan dari laporan itu.

"Tinggal menunggu proses selanjutnya dari Polda, semoga Ridwan cepat dipanggil untuk menjelaskan hal itu," ujar Ari.

Selasa lalu, PT KAI berencana menertibkan rumah Ridwan yang disebut sebagai milik PT KAI. Namun Ridwan menolak keluar karena menganggap rumah tersebut merupakan warisan dari ayahnya yang merupakan mantan pegawai kereta api.

Sejumlah warga membantu Ridwan untuk menolak eksekusi itu. Akhirnya PT KAI menunda penertiban tersebut dengan alasan keamanan.

Tercatat dari 1.300 kepala keluarga (KK) yang tinggal di rumah milik PT KAI di Kelurahan Manggarai, hanya 200-300 rumah yang menjalin kontrak sewa dengan PT KAI. Selebihnya disebut sebagai penghuni tanpa izin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com