Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemesan Bayar Rp 1,5 Juta untuk Makam Fiktif

Kompas.com - 25/07/2016, 12:33 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu petugas TPU Karet Bivak, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Midi, mengatakan, pemesan yang memesan lahan makam di TPU Karet Bivak membayar Rp 1,5 juta kepada oknum perawat makam.

Hal itu diketahui dari pengakuan pemesan makam fiktif yang dibongkar pada Jumat (22/7/2016).

"Kalau yang kemarin katanya Rp 1,5 juta," ujar Midi kepada Kompas.com di TPU Karet Bivak, Senin (25/7/2016).

Selain uang Rp 1,5 juta yang dibayarkan di awal, Midi tidak mengetahui ada atau tidaknya biaya lain yang dibayarkan pemesan kepada oknum itu.

"Masalah bayar-bayar lainnya saya enggak tahu," kata dia.

Menurut Midi, pemesan yang diketahui seorang wanita bernama Sri Kustinah itu memesan makam fiktif kepada perawat makam.

"Dia (pesan) melalui perawat. Kemarin kan ditanya langsung, dia melalui perawat," ucap Midi.

Makam fiktif yang dibongkar Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta itu berada di Blok AA1, Blad 32, nomor petak 0656. Kini, makam itu sudah rata dengan tanah.

Sebelum dibongkar, nama yang tercantum di batu nisan adalah Sumarti. Nama itu berbeda dengan nama jenazah yang tertulis di izin penggunaan tanah makam (IPTM), yakni atas nama Yusuf.

Pemesan mengaku memesan makam fiktif untuk menyiapkan lahan makam jika suatu saat dia meninggal. Dia pun mengaku, Yusuf bukan kerabatnya.

Kompas TV Tradisi Ziarah Makam Jelang Ramadhan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com