Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Orang Memesan Makam Sebelum Meninggal?

Kompas.com - 25/07/2016, 18:25 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Makam fiktif di DKI Jakarta terjadi karena adanya orang yang memesan petak makam sebelum mereka meninggal.

Makam itu dipesan untuk digunakan saat pemesan atau kerabatnya meninggal.

(Baca juga: Puluhan Makam Fiktif di TPU Pondok Ranggon Dibongkar)

Menurut Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar Muchlisin, makam fiktif semacam ini muncul karena adanya kekhawatiran warga tidak kebagian lahan saat mereka meninggal kelak.

"Karena ada kekhawatiran kehabisan lahan makam," ujar Djafar di TPU Kawi-kawi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Senin (25/7/2016).

Kepala Bidang TPU Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Siti Hasni mengatakan, kesediaan lahan pemakaman, khususnya di Jakarta Pusat, tidak seimbang dengan tingginya kebutuhan makam bagi orang yang meninggal.

"Karena kebutuhan petak makam sangat tinggi, terus seperti Kawi-kawi ini sangat terbatas. Warga di sekitar Jakarta Pusat penginnya Kawi-kawi atau Karet Bivak. Padahal sebenarnya (Kawi-kawi) itu sudah kurang memadai," kata Hasni.

Selain itu, menurut dia, ada kecenderungan orang ingin dimakamkan dekat dengan makam keluarganya ketika meninggal.

Oleh karena itu, mereka memesan lahan makam sebelum meninggal. Bahkan, posisi lahan makam yang harus berdempetan dengan makam lain pun tidak menjadi masalah.

"Kadang-kadang masyarakat ada saudaranya (dimakamkan) di situ, jadi dempet-dempetan di situ," ucap dia.

(Baca juga: 39 Makam Fiktif Telah Ditemukan di Jakarta Timur)

Hasni pun mengimbau masyarakat agar memahami bahwa setiap orang yang meninggal tidak harus selalu dimakamkan dekat dengan keluarganya yang sudah meninggal terlebih dahulu demi memadainya lahan makam dan tidak kembali muncul makam fiktif.

"Seharusnya bisa kami arahkan ke Tegal Alur, Pondok Ranggon. Ketika petugas kami mengarahkan, seharusnya masyarakat bisa memahami itu," tutur Hasni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com