Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Ancam Megawati dan Parpol karena "Teman Ahok"

Kompas.com - 27/07/2016, 20:40 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menceritakan pengalamannya mengancam Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dan partai politik. Ahok mengakui hal itu karena merasa diancam oleh relawan "Teman Ahok".

"Teman Ahok ini luar biasa. Jangankan parpol, saya juga diancam sama mereka, saya yang diancam mereka pertama kali," kata Basuki, di acara halalbihalal Teman Ahok, di Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7/2016).

Basuki merasa terancam setelah Teman Ahok memintanya untuk segera menentukan calon wakil gubernur. Saat itu, Basuki harus menunggu mekanisme yang dijalankan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) karena ingin kembali berpasangan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Merasa terancam, Basuki pun menyambangi kediaman Megawati di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

"Saya datang ke Teuku Umar, ancam Bu Mega juga. Kalau enggak kasih (Djarot), saya pakai (calon wakil gubernur) yang lain," kata Basuki.

Selain Megawati, kata dia, Teman Ahok juga mengancam partai politik pendukungnya. Yakni Partai Nasdem, Hanura, dan Golkar.

Mereka mendesak ketiga partai politik tersebut untuk cepat menyerahkan surat dukungan resmi kepada Basuki.

"Kalau (parpol) enggak kasih surat dukungan, jangan percaya katanya," ucap Basuki.

Ternyata, lanjut dia, ketiga parpol ini langsung memberikan surat dukungan tersebut sebagai bentuk konkret dukungan untuknya.

"Saya belum pernah lihat ada kejadian ini. Saya bersyukur juga, saya pikir-pikir parpol mulai menghargai kami," kata Basuki.

Basuki atau Ahok sebelumnya memutuskan maju melalui jalur partai politik pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Keputusan Basuki tersebut didukung oleh relawan Teman Ahok dan disambut baik partai pendukungnya.

Kompas TV Teman Ahok Bantah Tudingan Curang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com