Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Kharisma Bangsa Akui Pernah Kerja Sama dengan PASIAD

Kompas.com - 29/07/2016, 12:11 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekolah Kharisma Bangsa di Tangerang Selatan, Banten, Jumat (29/7/2016), tak menampik pernah bekerja sama dengan PASIAD, organisasi non-pemerintah yang digerakkan masyarakat Turki.

Kerja sama itu berdasarkan rekomendasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki MoU dengan PASIAD.

PASIAD telah dikaitkan Pemerintah Turki dengan Fethullah Gulen, ulama yang dituding berada di balik upaya kudeta yang gagal di Turki beberapa waktu lalu. Gulen sudah lama mengasingkan diri di Amerika Serikat setelah berselisih dengan Presiden Turki saat ini, Recep Tayyip Erdogan.

Kepala Sekolah Kharisma Bangsa, Sutirto, mengungkapkan kerja sama dengan PASIAD sudah berakhir pada akhir 2014. Namun, ia menegaskan, bentuk kerja sama tersebut tidak berkaitan dengan aktivitas politik ataupun ajaran radikalisme.

"Kami pure (murni) pendidikan, tak berkaitan organisasi politik," tegas Sutirto kepada Kompas.com di Sekolah Kharisma Bangsa, Jumat.

Kerja sama pendidikan antara PASIAD dan Sekolah Kharisma Bangsa berupa transfer ilmu pengetahuan. PASIAD diketahui memiliki fasilitas pendidikan bagus. Lembaga itu mengirimkan tenaga pendidik berkualitas bagus dari Turki untuk mengajar di Sekolah Kharisma Bangsa.

"Tapi (ajarannya) bukan pikiran pendek tentang akuisisi. Enggak ada itu," tegas Sutirto.

Para tenaga pendidik mengajarkan mata pelajaran umum, seperti Fisika, Kimia, Biologi, serta Bahasa Turki. Ada sekitar delapan tenaga pendidik asal Turki di Sekolah Kharisma Bangsa.

Sutirto memastikan bahwa delapan guru itu tak berkaitan dengan organisasi pendukung Fethullah (FETO). FETO merupakan sebutan dari Pemerintah Turki untuk para pengikut Gulen.

Para guru itu terdaftar di Dinas Pendidikan dan Imigrasi. Sutirto mengungkapkan, guru asal Turki di Sekolah Kharisma Bangsa kebetulan membaca buku Gulen. Mereka terinspirasi dan mengikuti ajaran Gulen tentang Islam dan perdamaian.

"Fethullah Gulen sebetulnya mengajarkan Islam. Kami tak masalah," tegas Sutirto.

Selain transfer ilmu pengetahuan, PASIAD juga kerap memberikan bantuan berupa fasilitas sekolah, seperti bangku dan meja. Bantuan itu berupa bantuan terputus.

Sutirto menegaskan bahwa bantuan dari PASIAD tak pernah dalam bentuk tunai.

Pemerintah Turki kemarin menyebutkan, ada sembilan lembaga pendidikan di berbagai kota di Indonesia yang terkait dengan FETO, satu di antaranya adalah Sekolah Kharisma Bangsa. 

(Baca: Turki Sebut 9 Lembaga Pendidikan di Indonesia Terkait Kelompok Fethullah Gulen.)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Modus Maling Motor di Jakut, Cegat Korban di Tengah Jalan dan Tuduh Tusuk Orang

Megapolitan
Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan 'Mayday!' lalu Hilang Kontak

Detik-detik Terjatuhnya Pesawat Latih di BSD, Pilot Serukan "Mayday!" lalu Hilang Kontak

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com