Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembelaan Fethullah Gulen Chair terhadap Tekanan Pemerintah Turki

Kompas.com - 30/07/2016, 08:41 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kantor Fethullah Gulen Chair (FGC) yang menempati lantai dua sebuah gedung di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat, terlihat sepi, Jumat (29/7/2016).

Di pintu-pintunya tertempel sebuah kertas yang menyatakan kelompok studi itu telah pindah kantor. Adapun yang ingin mencari tahu nasib mereka diharapkan menghubungi nomor anggota yang disediakan.

Suara di ujung telepon meminta Kompas.com menghubungi Ali Unsar, Direktur FGC.

Ketika dihubungi dan ditanya mengenai nasib FGC, pria kebangsaan Turki itu pun mengungkapkan kesedihan dan kemarahannya atas tekanan Pemerintah Turki melalui kedutaan besarnya di Indonesia.

"Bahkan dari pihak Kedutaan Besar Turki di Indonesia mendatangi UIN dan memberikan informasi-informasi yang tidak sesuai mengenai Fethullah Gulen Chair," kata Ali kepada Kompas.com, Jumat (29/7/2016).

"Bahkan mereka menyarankan untuk mengadakan kerja sama dengan pihak lain saja daripada bekerja sama dengan Fethulah Gulen Chair yang tidak menguntungkan UIN," ujarnya. 

Padahal, sejak berdiri pada 2009, Ali mengatakan bahwa FGC menyumbang banyak pemikiran tentang Turki, ajaran pemikiran Gulen, hingga mengadakan kegiatan sosial budaya bagi keluarga UIN dan masyarakat umum.

Fethullah Gulen adalah ulama yang dituding sebagai auktor intelektual di balik kudeta di Turki yang gagal beberapa waktu lalu. Gulen pun kini diketahui telah mengasingkan diri di Amerika Serikat.

FGC sendiri merupakan jaringan organisasi nirlaba internasional. Adalah Profesor Komaruddin Hidayat, yang pernah menempuh studi di Turki, yang membawa FGC ke UIN.

Kala itu, ia masih menjabat sebagai rektor. Ali pun mengatakan hingga sebelum peristiwa kudeta berlangsung di Turki, FGC tak pernah dipermasalahkan.

Setelah kudeta bergulir, barulah kondisi politik dalam negerinya berpengaruh terhadap FGC dan organisasi sejenis.

Ali menuturkan, Rektor UIN Dede Rosyada telah membicarakan baik-baik persoalan ini ke Ali setelah didatangi oleh Kedubes Turki.

Demi kepentingan dan kebaikan bersama, Ali pun menerima pemutusan kerja sama dan memutuskan FGC untuk berhenti saja.

"Kami tidak ingin memberatkan atau meyusahkan siapa pun. Maka untuk saat ini Fethullah Gulen Chair berhenti," ujarnya.

(Baca: Menerima Tekanan dari Kedubes Turki, Fethullah Gulen Chair UIN Berhenti)

Halaman:


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com