JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memprediksi serapan APBD DKI Jakarta tahun anggaran 2016 mencapai 90 persen hingga akhir tahun nanti. Sebab, lanjut dia, sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) yang dihasilkan menurun tiap tahunnya.
"Serapan anggaran juga sudah mulai besar, 70-an persen. Saya kira tahun ini (serapan anggaran) bisa sampai 90 persen," kata Basuki, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016).
Dia meyakini serapan anggaran tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Meski demikian, Basuki tak menjelaskan detail besarnya serapan anggaran Pemprov DKI Jakarta pada semester pertama 2016.
Adapun jumlah pendapatan dalam APBD DKI 2016 adalah Rp 58,2 triliun. Silpa tahun 2015 adalah Rp 7,9 triliun.
Sehingga, total nilai APBD DKI 2016 adalah Rp 66, 37 triliun. Sementara, jumlah belanja langsung dan tidak langsung mencapai Rp Rp 59 triliun. Pada semester pertama tahun sebelumnya, DKI baru menyerap sekitar 20 persen dari total Rp 69,286 triliun.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sebelumnya menegur Basuki karena rendahnya serapan anggaran dibanding provinsi lainnya di Indonesia. Dia menegur Pemprov DKI Jakarta yang menyimpan kas hingga Rp 13,9 triliun di bank.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional VII Tim Pengendalian Inflasi Daerah 2016 di Jakarta.
"Ah itu Presiden kan cuma bercanda, kasih contoh aja," kata Basuki sambil tertawa.