JAKARTA, KOMPAS.com - Pembicaraan mengenai kondisi Stasiun Manggarai menjadi salah satu topik hangat dalam acara halalbihalal komunitas pengguna KRL commuter line dengan pihak PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) di Mangga 2 Square, Minggu (7/8/2016) siang.
Acara yang berlangsung hingga Minggu sore itu merupakan yang pertama kalinya mempertemukan komunitas pengguna commuter line se-Jabodetabek.
"Antrean penumpang di Stasiun Manggarai bisa dibilang lagi jadi trending topic. Termasuk soal kursi jemuran atau bangku sender, toilet, kursi, dan kondisi mushala di sana," kata salah satu anggota komunitas @jalurbekasi, Tari, kepada Kompas.com di lokasi.
Tari menceritakan, pengguna commuter line banyak mengutarakan tentang kepadatan di Stasiun Manggarai. Dalam pembahasannya dengan Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila, dijelaskan bahwa penyebab antrean penumpang yang menumpuk di Stasiun Manggarai tidak lepas dari soal wesel.
Wesel yang dimaksud adalah konstruksi rel kereta bercabang yang berfungsi memindahkan jurusan jalan kereta tersebut. Ketika wesel mengalami gangguan, kereta yang seharusnya bisa dengan cepat masuk ke stasiun, menjadi tersendat, dan penumpang harus menunggu lama di peron.
Menanggapi kondisi tersebut, menurut Tari, pihak PT KCJ sedang mengupayakan beberapa langkah sebagai solusinya. Sempat disebutkan ada rencana membuat double track atau dua rel ganda di Stasiun Manggarai.
Selain itu, dibahas kemungkinan memisahkan jalur untuk kereta luar kota atau jarak jauh dengan kereta dalam kota atau commuter line. Dengan begitu, perjalanan KRL diharapkan tidak lagi terganggu seperti saat ini ketika antara KRL commuter line dan kereta jarak jauh masih harus lewat secara bergantian di rel yang sama.
"Kami juga bahas toilet di Stasiun Manggarai masih sedikit sama mushala terlalu sempit. Kalau soal kursi jemuran atau bangku sender, itu memang pro-kontra di kalangan pengguna. Kalau saya pribadi, setuju pakai bangku sender, karena lebih efisien," tutur Tari.
Acara tersebut diikuti oleh sejumlah komunitas pengguna commuter line. Masing-masing komunitas membedakan dirinya dari wilayah atau jalur commuter line yang sering mereka lewati, seperti @jalurbekasi untuk arah Bekasi, @jalurdepokbogor untuk arah Depok dan Bogor, @jalurserpong untuk ke arah Serpong, Parung Panjang, dan Maja, @clickompasiana untuk pengguna commuter line yang juga blogger, dan @taudariblogger yang mirip dengan komunitas @clickompasiana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.