Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Saefullah, Sekda yang Kini Ingin Maju Pilkada DKI

Kompas.com - 13/08/2016, 10:42 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Nama Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah dalam bursa cagub Pilkada DKI 2017 bukanlah hal yang baru. Sudah sejak sekitar satu tahun lalu, Saefullah disebut-sebut layak menjadi cagub atau cawagub DKI.

Namanya sempat masuk dalam penjaringan awal Partai Gerindra bersama tujuh nama figur lainnya. Namun, ketika itu Saefullah menyatakan tidak akan ikut Pilkada DKI 2017 karena statusnya sebagai PNS.

Saefullah yang juga merupakan Ketua PWNU DKI Jakarta ini bahkan disebut-sebut mendaftar ke penjaringan cagub di PKB. Spanduk dukungan terhadap Saefullah yang disandingkan dengan bacagub lain juga terpasang di sejumkah titik. Hanya saja, Saefullah seolah masih malu-malu mengakui ingin maju dalam Pilkada DKI 2017.

Kini siap maju

Saefullah mulai buka-bukaan soal pencalonanya dalam Pilkada DKI 2017, kemarin, Jumat (12/8/2016). Dia menyatakan siap maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 jika ada partai politik yang mengusungnya. Partai yang mendukungnya juga harus memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI sehingga memenuhi syarat mengusung calon.

"Kalau didukung cukup partai, saya pikirkan maju (Pilkada DKI)," kata Saefullah di Balai Kota, Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Saat ini, Saefullah mengaku sudah berkomunikasi dengan semua partai politik. Sayangnya, Saefullah enggan mengungkapkan isi komunikasinya tersebut.

Saat ini pun partai politik belum memberikan hasil. Saefullah menegaskan bila memang benar maju dalam Pilkada DKI Jakarta, ia akan mundur dari jabatannya sebagai PNS.

"Saya jalankan Undang-undang dan nyatakan berhenti sebagai PNS. Mau apa lagi? Kan harus begitu," kata Saefullah.

Ingin maju karena didorong

Saefullah mengungkapkan alasannya siap maju Pilkada DKI 2017. Kata dia, banyak dorongan dari berbagai pihak yang mengharapkannya bersedia maju.

"Saya beberapa kali ke lapangan. Kemudian ormas saya, NU (Nahdlatul Ulama), dorongannya bukan keras nih, tapi didorong keras sekali untuk maju," kata Saefullah.

Jika boleh memilih, Saefullah sebenarnya ingin menjadi PNS saja. Dia mengatakan kesiapannya untuk maju Pilkada DKI bukan semata-mata karena kepentingan pribadi. Namun karena banyaknya dorongan itu.

Saefullah pun sudah melapor kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama terkait dorongan sejumlah pihak agar dia maju pada Pilkada DKI 2017.

"Saat tempo hari, saya bilang, 'Pak, saya ditarik-tarik, didorong-dorong'. Dia bilang, 'Ya ikutin aja. Sepanjang lapangannya rata, ya boleh saja'," kata Saefullah menirukan pesan Ahok.

( Baca: Jika Saefullah Maju Pilkada, Ahok Bakal Buka Seleksi Jabatan Sekda bagi Pejabat )

Namun, Saefullah belum menyampaikan kepada Ahok tentang keinginannya kini yang sudah siap menjadi cagub dan cawagub dalam Pilkada DKI 2017. Saefullah masih menanti partai yang ingin mengusungnya.

Jika tidak ada partai politik yang meminangnya, maka Saefullah tetap memilih menjadi PNS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com