Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufik: Potensi Keretakan Parpol Pengusung Ahok Lebih Tinggi Dibanding Koalisi Kekeluargaan

Kompas.com - 15/08/2016, 16:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Potensi keretakan tiga partai politik pengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok lebih tinggi dibanding koalisi kekeluargaan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik.

"Tingkat kerawanan keretakan lebih tinggi di sana (tiga partai politik pengusung Ahok) ketimbang di kami (koalisi kekeluargaan)," kata Taufik, saat ditemui wartawan, di gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (15/8/2016).

Dia menyebut, di koalisi kekeluargaan, kursi calon gubernur sudah diputuskan akan diisi oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) sebagai partai dengan kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta. Untuk kursi calon wakil gubernur, kata Taufik, telah disepakati Sandiaga Uno, calon dari Partai Gerindra.

"Kalau tiga partai tingkat kerawanan yang pertama adalah, ada kemungkinan wagub (calon wakil gubernur) berubah. Kalau (calon) wakil gubernur berubah, tiga partai politik bisa ikut mendorong (usulkan cawagub)," kata Taufik.

Kemungkinan kedua, lanjut dia, Ahok bisa saja tidak dapat maju Pilkada DKI Jakarta 2017. Jika ada salah satu partai politik yang menarik dukungannya. Adapun tiga partai politik pengusung Ahok adalah Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

Jumlah dukungan untuk Ahok sebanyak 24 kursi di DPRD DKI Jakarta. Syarat parpol mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki minimal 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

"Kalau koalisi kekeluargaan, satu partai menarik dukungan, masih cukup. Jadi tingkat kerawanannya di situ," kata Taufik.

Ada tujuh partai politik yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan. Selain Gerindra, ada pula Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Demokrat, dan Partai Amanat Nasional (PAN). Jika dijumlahkan, maka total dukungan koalisi kekeluargaan sebanyak 82 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Dua Anggota TNI yang Tersambar Petir di Cilangkap Sedang Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Imam Budi Hartono dan Partai Golkar Jalin Komunikasi Intens untuk Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Baru 2 Bulan Indekos di Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com