Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS DKI Yakin PDI-P Tak Akan Keluar dari "Koalisi Kekeluargaan"

Kompas.com - 16/08/2016, 07:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yakin Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tak akan keluar dari "Koalisi Kekeluargaan".

Hal ini disampaikan oleh Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo, Senin (15/8/2016).

"Saya masih yakin dan optimis bahwa PDI Perjuangan akan tetap setia bersama 'Koalisi Kekeluargaan'," kata Syakir kepada Kompas.com.

Sejauh ini, ada tujuh partai politik di wilayah DKI Jakarta yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan.

Selain PDI-P dan PKS, partai lainnya yang bergabung dalam koalisi adalah Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Demokrat.

Belakangan ini, beredar kabar bahwa PDI-P akan keluar dari "Koalisi Kekeluargaan" untuk kemudian mengusung bakal calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dipasangkan dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

(Baca juga: Benarkah PDI-P Akan Deklarasi Dukungan untuk Ahok pada 17 Agustus?)

Dalam "Koalisi Kekeluargaan", PDI-P menjadi partai politik dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD DKI Jakarta.

Dengan demikian, enam partai lain yang tergabung dalam koalisi tersebut sepakat mendukung bakal calon gubernur dari PDI-P.

"Itu artinya cagub merupakan kandidat yang ditetapkan oleh Ibu Megawati," kata Syakir.

Jika "Koalisi Kekeluargaan" benar-benar terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017, maka total jumlah perolehan kursi yang terkumpul mencapai 82 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Namun, jika PDI-P keluar dari koalisi tersebut, maka perolehan kursi gabungan partai dalam koalisi tersebut mencapai 54 kursi.

Dengan demikian, "Koalisi Kekeluargaan" tetap dapat mengusung pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur tanpa PDI-P.

(Baca juga: Surya Paloh Ucapkan "Welcome" jika PDI-P Ikut Dukung Ahok)

Adapun syarat partai politik atau gabungan partai dalam mencalonkan pasangan gubernur dan wakil gubernur adalah memiliki 22 kursi di DPRD DKI Jakarta.

Kompas TV Anak Cabang PDI-P Dukung Djarot DKI 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com