Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Kedaikopi: Elektabilitas Ahok Stagnan

Kompas.com - 18/08/2016, 15:58 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Keterpilihan atau elektabilitas Basuki Tjahaja Purnama sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2017 disebut stagnan, dengan angka di bawah 50 persen.

Hal itu diungkapkan dalam salah satu survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedaikopi) bertajuk "Ini Kata Publik Jakarta Tentang Calon Gubernur Mereka", Kamis (18/8/2016).

"Gubernur sekaligus calon petahana, Ahok (sapaan Basuki), tingkat elektabilitasnya tertahan di bawah, belum bisa melampaui 50 plus 1 persen. Elektabilitas Ahok pada survei periode ini hanya 47,9 persen. Bahkan pada pertanyaan terbuka, elektabilitas Ahok lebih rendah, hanya 44,5 persen," kata juru bicara KedaiKOPI Sri Aryani kepada Kompas.com, Kamis siang.

Survei ini dilakukan pada 11 sampai 13 Agustus 2016 kepada 400 responden yang tersebar secara proporsional di 40 kelurahan yang ada di DKI Jakarta. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan pemilihan responden yang dilakukan secara acak.

Metode yang digunakan adalah sampel acak bertingkat, dengan margin of error 4,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Sri menjelaskan, dari tingkat elektabilitas survei kali ini, tercatat Basuki mengalami stagnan.

Disebut stagnan karena dalam survei-survei sebelumnya, tingkat elektabilitas Basuki juga belum melampaui angka 50 plus 1 persen. Adapun dari total responden, sebanyak 57 persen menyatakan sudah mantap dengan pilihannya.

Sedangkan 36 persen lainnya menyebutkan bisa mengubah pilihannya untuk Pilkada DKI Jakarta.

"Untuk tingkat partisipasi dalam pilkada, sebanyak 87 persen responden mengatakan akan ikut dalam pemilihan," tutur Sri. (Baca: "Elektabilitas Ahok Pasti Turun kalau Lawannya Sudah Muncul" )

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com