Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Kebersihan Terminal 3 Soekarno-Hatta Pernah Temukan Uang di Tong Sampah

Kompas.com - 20/08/2016, 12:25 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah seorang supervisor petugas kebersihan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Mochamad Subkhi, menceritakan pengalaman anak buahnya menemukan uang tunai di dalam tong sampah, beberapa bulan lalu.

Awalnya, petugas cleaning service yang bertugas itu sedang mengecek isi tong sampah di Terminal 3.

"Petugas saya ini lihat, kok ada bungkusan besar di dalam tong sampah. Dicek deh sama dia, pas dibuka isinya sarung, di dalam sarung ada setumpuk duit, banyak sekali," kata Mochamad kepada Kompas.com, Sabtu (20/8/2016).

Menurut Mochamad, anak buahnya sempat tidak percaya dengan temuannya itu. Petugas tersebut harus memastikan bahwa dia memang benar uang dalam jumlah besar, baru kemudian diserahkan kepada petugas keamanan.

Jika penemuan barang berharga biasanya ditangani personel Aviation Security, temuan uang di dalam tong sampah saat itu ditangani Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Pihak cleaning service juga tidak mengetahui jumlah uang yang ditemukan di dalam dalam tong sampah tersebut.

Biasanya, barang berharga yang tertinggal di area bandara kerap ditemukan di dalam toilet, ruang tunggu, ruang boarding, hingga lounge.

Barang berharga didapati berada ada di dalam tas yang tertinggal di tempat duduk maupun lantai.

Secara terpisah, Field Care Manager ISS Toyib Fanani menjelaskan, sudah menjadi keharusan bagi seluruh petugas cleaning service untuk bersikap jujur.

Jika ada anak buahnya yang didapati tidak jujur, termasuk dengan tidak melaporkan temuan barang berharga milik penumpang, maka petugas itu langsung dijatuhi sanksi.

"Kami selalu menanamkan kejujuran kepada anak-anak ini, karena itu modal dari pelayanan. Untuk mereka yang jujur, akan dapat reward khusus dari ISS," tutur Toyib.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com