Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Saya Mau Kasih Solusi tetapi Langsung Dipotong oleh Ahok

Kompas.com - 21/08/2016, 12:40 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat menyebut Sandiaga Uno tidak memberikan solusi terkait harga bahan pokok yang terus naik. Saat itu, Sandiaga sempat menemui Ahok di Balai Kota mengatasnamakan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia).

Menanggapi hal tersebut, Sandiaga mengaku telah memberikan solusi. Namun, dirinya tidak diberi kesempatan oleh Ahok untuk memberikan solusi tersebut.

"Kan saya bicara cuma sebentar, cuma 45 detik. Saya sudah kasih solusi tapi dia (Ahok) langsung potong," ujar Sandiaga di kawasan Jakarta Timur, Minggu (21/8/2016).

Sandiaga mengaku saat ini pihaknya sedang mengembangkan aplikasi untuk menstabilkan dan mengontrol harga bahan pokok di pasar. Namun, saat pertemuan itu, Ahok menurut Sandiaga, lebih banyak bicara ketimbang dirinya sehingga tidak mendengarkan solusi darinya.

"Kami punya solusi karena ada aplikasi yang kami kembangkan. Tapi karena Pak Gubernur bicara hampir 99 persen, karena kalo orang bicara kan susah dengarnya," ucapnya. (Baca: 25 Menit Bertemu, 24 Menit Ahok Bicara, Sisanya Sandiaga)

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, Sandiaga Uno datang ke Balai Kota mengaku mengatasnamakan APPSI (Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia).

Kepada Sekretaris Daerah DKI Saefullah dan dirinya, Sandiaga mengaku membahas soal harga bahan pokok yang naik. Namun, kata Basuki, tidak ada solusi yang diberikan Sandiaga terhadap masalah itu.

"Dia cerita dia harus datang karena sudah ketemu Sekda ngomongin harga-harga yang naik. Enggak kasih solusi juga. Terus dia bilang ada aplikasi. Tapi saya bilang kita sudah punya aplikasi, silakan dicocokkan," ujar Basuki atau Ahok di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Sabtu (13/8/2016). (Baca: Karena Sandiaga Datang Tiba-tiba, Ahok Lupa Ajak Duduk di Kursi Gubernur)

Kompas TV Sandiaga Sebut Ahok Lihai dalam Berpolitik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com