Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader PDI-P Diminta Ikuti Irama Megawati Terkait Pilkada DKI

Kompas.com - 22/08/2016, 19:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Kader dan simpatisan PDI Perjuangan didorong untuk mengikuti irama politik Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri terkait figur yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Hal itu disampaikan Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang.

Menurut Sebastian, hubungan antara bakal calon petahana gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dengan PDI-P masih sangat dinamis. Ia lalu menyayangkan jika saat ini ada beberapa kader PDI-P yang menolak partainya mengusung Ahok sementara Megawati belum menyampaikan keputusannya.

"Mestinya setelah Ibu Mega, Ahok, dan Djarot bertemu di DPP PDI-P, sikap fungsionaris partai mengikuti irama politik yang ditunjukkan Ibu Mega," ujar Sebastian, saat dihubungi, Senin (22/8/2016).

(Baca: Meski Didukung Megawati, Ahok Belum Bisa Pastikan Dirinya Diusung PDI-P)

Sebastian menuturkan, kader PDI-P seharusnya dapat menahan diri dan mengikuti cara Megawati menyikapi Pilkada DKI Jakarta2017. Namun, kata Sebastian, ada beberapa kader PDI-P yang justru keras menolak Ahok saat belum ada keputusan resmi dari partainya.

"Yang lain, terkesan doyan bicara dan cenderung sok berkuasa. Di sinilah tingkat kaliber politik yang ditunjukkan Ibu Mega, tidak bisa dicontoh kader yang lain," kata Sebastian.

"Sementara pengurusnya, membuat pernyataan mereka yang paling menentukan keputusan di partai. Jauh hari sudah menganggap Ahok tidak layak didukung," sambungnya.

(Baca: Kata Ahok soal Video Pengurus DPD PDI-P DKI yang Serukan "Ahok Pasti Tumbang")

Ahok yang awalnya berniat maju pada Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen kini memutuskan memilih jalur partai politik. Ia mendapat dukungan dari Partai Golkar, Hanura, dan Nasdem.

Secara bersamaan, komunikasi politik antara partai pendukung Ahok dengan PDI-P terus dilakukan. Namun, suara penolakan terhadap Ahok dari internal PDI-P terdengar jelas karena tidak ingin ada figur yang dicalonkan tanpa melalui mekanisme yang telah ditetapkan internal partai tersebut. (Dennis Destryawan)


Kompas TV Sinyal Dukungan PDI-P Untuk Ahok Menguat

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com