JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau Satpol PP untuk melakukan pendekatan persuasif ketika ingin menegakkan peraturan daerah kepada masyarakat. Saat menertibkan PKL, Djarot mengingatkan kepada Satpol PP agar tidak sembarangan menyita barang dagangan mereka.
"Orang berjualan itu kan berinvestasi ya. Dia bikin gerobak juga pakai duit, barang dagangannya dibeli pakai uang dan dia (PKL) itu miskin. Makanya jangan asal obrak-abrik," ujar Djarot di Gedung Dinas Teknis, Jalan Abdul Muis, Selasa (23/8/2016).
Djarot menyampaikan hal itu di depan 300 anggota Satpol PP yang mengikuti uji kompetensi dan sertifikasi Satpol PP. Djarot mengatakan anggota Satpol PP harus membuat para PKL itu sadar bahwa mereka melanggar.
Sehingga, mereka akan pindah sendiri tanpa perlu dipaksa. Satpol PP tinggal membantu proses pemindahan mereka jika dibutuhkan. Djarot mengatakan penertiban paksa adalah upaya paling akhir.
Selama masih bisa menggunakan dialog, Satpol PP dilarang memaksa dan menggunakan kekerasan. Dengan cara itu, kata Djarot, Satpol PP tidak akan direndahkan oleh masyarakat.
"Anda akan dihargai jika seperti itu," ujar Djarot.
Djarot bolehkan berdagang
Djarot juga mengingatkan agar Satpol PP tidak meninggalkan sisi humanis mereka. Penertiban PKL seharusnya tidak perlu dilakukan jika memang tidak mengganggu.
"Ketika di malam hari misalnya, saat jalanan sudah tidak ramai, biarkan mereka berjualan kalau memang tidak mengganggu. Mengingat sisi humanisme inilah kemampuan yang juga harus kalian miliki," ujar Djarot. (Baca: Tak Jera, PKL Tanah Abang Kembali Okupasi Trotoar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.