Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNN Sebut Haris Akan Beri Informasi soal Pengakuan Freddy Budiman

Kompas.com - 23/08/2016, 20:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelidikan terkait pengakuan bandar nakorba Freddy Budiman kepada Koordinator Kontras, Haris Azhar, soal oknum aparat yang terlibat dalam bisnis narkoba masih diselidiki Badan Narkotika Nasional (BNN).

Kepala BNN, Komisaris Jenderal Budi Waseso, mengatakan, dirinya akan mendapat informasi dari Haris setelah bertemu pagi tadi.

"Yang jelas Pak Haris akan berbagi ke saya, akan menberikan banyak hal kepada saya," kata Budi yang akrab disapa Buwas itu di kantor BNN, Selasa (23/8/2016) sore.

Buwas enggan menyebut secara spesifik informasi apa yang bakal diberikan Haris. Bisa saja, kata Buwas, informasi itu berkaitan dengan saksi yang dapat mengungkap kebenaran pengakuan Freddy.

"Ya enggak tau, mungkin ada keterangan saksi lain yang helum diungkap. Mungkin ada bukti lain yang belum disampaikan," ujar Buwas.

Namun, Buwas menyatakan Haris punya video percakapan dengan Freddy. Buwas mengaku belum melihat video tersebut.

"Itu Freddy Budiman menceritakan A sampai Z-lah, bahwa ada yang dia lakukan terhadap oknum ini, ini, ini. Ya garis besar yang disampaikan. Saya belum lihat. Makanya nanti saya akan bawa, betul enggak. Saya masih meraba-raba nih," ujar Buwas.

Buwas mengatakan, jika benar ada oknum yang terlibat, hal itu mencoreng citra institusi dalam penegakan hukum terhadap narkoba.

Freddy memberi tahu Haris beberapa tahun lalu bahwa oknum polisi, TNI, BNN terlihat dalam bisnis narkoba yang dijalankannya. Haris membeberkan hal itu dalam sebuah tulisan di media sosial beberapa waktu lalu saat Freddy hendak dieksekusi mati.

Sejauh ini, Buwas belum menemukan anggotanya terlibat. Namun, pemeriksaan internal masih dilakukan BNN.

"Kami akan lihat lagi surat tugas, bisa saja ada tugas ke Jatim, larinya ke Cilacap kan bisa saja. Atau bisa juga orang ngaku-ngaku anggota BNN kan," ujar Buwas.

Buwas mengatakan, dirinya berterima kasih Haris yang mau membeberkan informasi ke BNN. Namun pengakuan Freddy itu juga belum dipastikan kebenarannya. BNN perlu melakukan penyelidikan.

"Kami fair kok, yakinlah bahwa kami punya niat yang sama dengan Pak Haris untuk mengungkap ini, membersihkan apa yang sekarang terjadi. Karena ini akan merusak institusi termasuk dalam masalah penegakan (hukum terhadap) narkoba," kata Buwas.

Kompas TV Ujung Tim Pencari Fakta- Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com