Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Akibat Pungli, Lapak PKL Lebih Mahal daripada Kios di Mal

Kompas.com - 24/08/2016, 10:21 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyebut saat ini biaya berjualan di kaki lima lebih mahal ketimbang di mal. Penyebabnya, karena maraknya pungutan liar yang dilakukan oknum aparat pemerintah terhadap para pedagang kaki lima (PKL).

Ia kemudian mencontohkan para pedagang martabak di Pecenongan, Jakarta Pusat. Menurut Ahok, para pedagang martabak di Pecenongan bisa menghabiskan biaya Rp 1,8 Juta untuk lapak yang mereka tempati. Biaya itu terdiri atas pungutan untuk petugas kebersihan Rp 20.000, oknum petugas kelurahan Rp 20.000, dan listrik dari bangunan sekitar yang per harinya juga mencapai Rp 20.000.

"Sudah Rp 60.000. Mereka pakai 2 x 2 meter. Pakainya enggak 24 jam. Paling jam 17.00 sampai jam 01.00 pagi. Artinya, 1 meter persegi Rp 450.000 per bulan. Coba di mal yang AC paling Rp 300.000," kata Ahok.

Ia menyampaikan hal itu saat meresmikan kantor pusat PD Pasar Jaya di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/8/2016). Menurut Ahok, situasi itu menyebabkan PKL kerap meninggalkan lapaknya dalam kondisi kotor.

"Yang pakai sudah bayar, oknumnya juga malas. Jakarta kalau hari libur kan joroknya minta ampun," kata Ahok.

Atas dasar itu, ia menginstruksikan agar PD Pasar Jaya membangun atau membenahi pasar-pasarnya. Tidak hanya demi menciptakan ketertiban, ia menjamin keberadaan pasar nantinya bisa membantu pedagang yang kini masih menjadi PKL menekan pengeluaran akibat pungli.

Selain itu, ia meminta PD Pasar Jaya untuk tidak lagi menerapkan sistem pembayaran sewa 20 tahun di muka. Sebab, ia menilai biayanya memberatkan pedagang.

"Saya sampaikan kenapa rakyat kalah bersaing dengan pasar modern. Kenapa kita kalah, PKL kalah itu karena tidak adil. PKL membayar lebih mahal ketimbang pedagang di mal," kata Ahok. (Baca: Cerita Satpol PP "Dikerjai" PKL Pasar Tanah Abang)

Kompas TV Adu Bentak Satpol PP dan PKL
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com