Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basemen Terendam di Kemang, Saksi Bisu Kesalahan Penataan Kota Jakarta

Kompas.com - 29/08/2016, 09:38 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya petugas gabungan dalam memompa air banjir keluar dari sejumlah parkiran basemen di gedung kawasan Kemang, Jakarta Selatan, membuahkan hasil manis pada Minggu (28/8/2016).

Setelah sempat terendam selama hampir 24 jam, para petugas dari Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan dan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta dapat memompa air keluar dari area basemen.

Kompas.com sempat menengok kondisi basemen yang sudah setengah kering di gedung Colony, Jalan Kemang Raya, kemarin. Parkiran basemen di gedung ini sebelumnya penuh terendam oleh air banjir, menyisakan beberapa sepeda motor dan tiga mobil yang masih tertinggal di dalam.

Ketika memasuki area basemen, semua permukaan lantai yang diinjak sedikit licin. Air sisa banjir yang masih tergenang pun bukan seperti air banjir pada umumnya, tetapi sudah tercampur dengan cairan lain, seperti bahan bakar kendaraan yang terendam.

Di beberapa titik yang sudah kering, tampak gundukkan lumpur setinggi mata kaki dan benda lain seperti kertas. Sementara di lokasi berbeda dalam area basemen, petugas yang sudah basah kuyup masih sibuk memegang selang serta mesin pompa.

Aroma bahan bakar solar yang menyengat tercium di semua area basemen. Bau itu berasal dari beberapa mesin pompa yang memang ditaruh persis di depan pintu masuk parkiran basemen.

Samar-samar dari kejauhan, setengah bagian mobil yang terendam sedikit demi sedikit sudah mulai terlihat. Para pemilik mobil pun ikut turun dan mengecek kondisi kendaraannya itu.

"Ini harus diangkat keluar dulu, dikeringin, baru nanti saya suruh derek angkut ke bengkel," kata Anton, salah satu pemilik mobil yang terendam di sana.

Mungkin masih ada sisa-sisa air banjir pada Senin pagi ini di parkiran basemen gedung yang sempat terendam sejak Sabtu (27/8/2016). Mungkin parkiran basemen tersebut membutuhkan waktu berhari-hari untuk dibersihkan, dirapikan, dan dapat digunakan kembali sebagai parkiran seperti sediakala.

Jika kejadian itu dilihat lebih jauh ke belakang, merupakan hal yang wajar kalau pada akhirnya kawasan seperti Kemang bisa terkena banjir.

Berdasarkan data Litbang Kompas, seperti dikutip Harian Kompas pada 20 Desember 2013 dalam artikel, "RTRW Jakarta Dibuat untuk Dilanggar", dijelaskan tentang pengembangan kawasan di Jakarta Selatan yang seharusnya dibatasi karena peruntukkannya sebagai daerah resapan air.

Dalam perkembangannya, pada tahun 1983, areal terbangun di Jakarta Selatan masih 26 persen dari luas total. Namun, 20 tahun berikutnya, persentase kawasan terbangun meningkat menjadi 72 persen.

Persentase ini lebih besar dibandingkan dengan proporsi daerah terbangun di Jakarta Timur. Kemang adalah salah satu kawasan di Jakarta Selatan yang mengalami pembangunan pesat tetapi tak sesuai dengan peruntukannya.

Kompas TV Banjir di Kemang Akibat Luapan Kali Krukut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com