JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian masih mendalami hubungan antara pelaku dan korban perampokan yang terjadi di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kabarnya, antara pelaku dan korban saling mengenal.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono yang dikonfirmasi belum dapat memastikan hal tersebut.
"Semua yang ada itu nanti kita akan kroscek," kata Awi, di Mapolda Metro Jaya, di Jakarta, Minggu (4/9/2016).
Pada penggeledahan semalam di Tangerang, pihaknya sudah memeriksa istri AJS, tetangga, dan Ketua RT setempat. Polisi belum dapat menyimpulkan hubungan pasti pelaku dan korban. Apakah sebatas pelaku pernah kerja sebagai sekuriti di perusahaaan tempat kerja korban atau hubungan keluarga.
"Saya terlalu dini kalau sampaikan itu. Tapi yang bersangkutan (AJS) ketahuan pernah jadi sekuriti di Exxon," ujar Awi.
Bahkan, AJS mengaku pernah mengawal korban selama lima bulan. AJS memiliki sertifikat yang mencatat dirinya sebagai sekuriti PT Exxon Mobil sejak 2010-2016.
"Yang bersangkutan (AJS) mengaku pernah mengawal, tapi korban bilang tidak. Ini masih kita dalami, pimpinan sekuriti di Exxon kita akan periksa," ujar Awi.
Kabar pelaku dan korban saling kenal disampaikan Toto, Ketua RT 06 di wilayah tempat tinggal pelaku. Toto mengungkapkan bahwa pelaku tinggal bersama istrinya di rumah tersebut.
"Istrinya shock berat, dia mengetahui kejadian ini," ujar Toto, seperti dikutip dari Warta Kota.
Toto bahkan menyatakan bahwa AJ tak melakukan perampokan karena penyanderaan itu memiliki motif lain.
"Motifnya itu masalah pribadi, bahkan istrinya sempat menelepon keluarga korban. Mereka memang saling kenal," ucap Toto.
Ia menyebut korban dengan pelaku pernah terlibat dalam satu pekerjaan di mana AJ menjadi staf korban.
"Mereka juga tadi makan bareng kok, makan indomie sama-sama," ucap Toto.