Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aiman Malam Ini Telusuri Ikan Sapu-sapu yang Jadi Bahan "Siomay"

Kompas.com - 05/09/2016, 19:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ramai di media sosial dan menjadi perbincangan, tetapi justru tak banyak diangkat media massa. Daging ikan sapu-sapu menjadi bahan campuran pembuatan berbagai jenis makanan olahan yang berbahan dasar ikan, mulai dari siomay, pempek, otak-otak, hingga kerupuk.
 
Sekilas tidak ada yang bahaya dari ikan sapu-sapu yang merupakan jenis ikan pemakan segala ini. Ikan sapu-sapu dapat dengan mudah ditemukan di sungai di Jakarta. Namun, sayangnya, sungai-sungai di Jakarta banyak menerima beban pencemaran, termasuk logam berat.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, pada Mei tahun ini, menemukan fakta, 8 sungai di Jakarta tercemar. 

Kondisi inilah yang membuat adanya dugaan ikan-ikan yang ada di dalamnya sudah terkontaminasi logam berat dan menjadi tidak layak untuk dikonsumsi.
 
Aiman Witjaksono, jurnalis KompasTV, menelusuri hilir sungai di daerah Jakarta Barat. Aiman menemukan sejumlah nelayan. Ternyata, para nelayan ini, sudah lebih dari 10 tahun, mencari nafkah dengan menjala ikan sapu-sapu.

Ke mana selama bertahun-tahun mereka menjual ikan sapu-sapu ini? Apakah ikan sapu-sapu ini layak konsumsi, mengingat ikan sapu-sapu adalah ikan yang paling tahan terhadap limbah berbahaya sekalipun.

Aiman mencari ikan sapu-sapu di hilir Sungai Pesanggrahan, Jakarta Barat, untuk kemudian membawanya ke Laboratorium Kimia Universitas Indonesia (UI). Fakta apa yang ditemukan Aiman?
 
Simak tayangan Eksklusif Aiman bersama jurnalis KompasTV, Aiman Witjaksono, dalam episode "Mencari Nafkah, Membawa Musibah", Senin, pukul 20.00 WIB di KompasTV. (Dwi Puspita Sari/KompasTV)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber KompasTV
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com