Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Justru Aku Lakukan Ini untuk Mempersatukan Partai, supaya Pemimpin Damai

Kompas.com - 08/09/2016, 22:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menampik anggapan beberapa petinggi partai politik yang menyebut dirinya tengah memecah belah partai politik di Indonesia.

Salah satu petinggi partai politik yang memberinya cap sebagai pemecah belah partai politik adalah Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Andreas Parreira.

"Justru aku lakukan ini semua untuk mempersatukan partai, supaya para pemimpin damai," kata pria yang akrab disapa Ahok tersebut dalam acara Rosi yang ditayangkan KompasTV, Kamis (8/9/2016) malam.

Menurut Ahok, partai politik justru akan terpecah belah jika dirinya tetap maju melalui jalur perseorangan. Ahok mengklaim, saat ini situasi politik dalam keadaan kondusif. Keputusannya maju melalui jalur partai politik dapat mempersatukan mereka.

"Kalau aku ngotot maju independen, aku sejajar partai lho. Sekarang gue turunin nilai gue, aku ngalah nih, nilai saya kan turun," kata Ahok.

"Mana ada politisi mau turun, semua (politisi) pengin naik, aku sengaja turunin nilai. Susahlah cari politisi kayak saya yang mau turun, lapangan tandingnya rata," kata Ahok.

Andreas sebelumnya menyebut Ahok sebagai pemecah belah partai karena dirinya mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada Pilkada DKI 2017.

"Pola yang digunakan Ahok mengadu domba, memecah belah antara kader dan kader, bahkan Ahok dengan licik mencoba mengadu domba antara Djarot dan PDI Perjuangan, dan dia berlindung di balik ceritanya tentang dukungan ketua umum," ujar Andreas beberapa waktu lalu. (Baca: Sekjen PDI-P: Ada yang Mau Pecah Belah Partai dengan Isu Pencopotan Bambang DH)

Kompas TV PDI-P Cari Cagub Dki Yang Tak Arogan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com