Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ahok Ajak Veronica Menikah

Kompas.com - 09/09/2016, 06:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Perjalanan cinta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dengan sang istri, Veronica Tan, menyimpan banyak kisah menarik. Pasangan suami istri yang berbeda usia 9 tahun ini pertama kali bertemu di sebuah gereja di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

Kelihaian Veronica dalam menyanyi dan memainkan tuts piano membuat Basuki kepincut.

"Ya gue pikir gini aja lah, dia bisa main piano dan bisa nyanyi. Siapa tahu suatu hari gue jadi pendeta, lagi ke mana-mana, ada yang bisa nyanyi dan main piano," cerita pria yang akrab dipanggil Ahok itu, dalam acara Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (8/9/2016) malam.

Tak ada kesan romantis yang ditunjukkan Ahok dan Veronica saat dikulik kisah cinta mereka oleh sang pembawa acara, Rosiana Silalahi. Bahkan keduanya sempat berujar, bahwa ada sedikit paksaan agar Ahok dan Veronica cepat menikah.

Saat Ahok dan Veronica masih dalam tahap pendekatan, Ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama divonis sudah tidak lama lagi usianya karena mengidap penyakit kanker stadium 4. Indra ingin anak sulungnya cepat menikah dan dirinya memiliki seorang menantu.

"Ya udah, akhirnya aku datang ke Emaknya (Veronica) bilang mau nikah. Emaknya aja kaget waktu itu, 'Eh, anak gue bunting ya?', 'Enggak, kita orang gereja enggak bunting-buntingin dulu nih'," kata Ahok.

Kepada ibunda Veronica, Ahok menjelaskan bahwa Ayahnya mengidap kanker stadium 4. Sehingga, ia mendesak Veronica untuk mau dinikahinya. Perjuangan Ahok tak sia-sia. Akhirnya, pada 6 September 1997, mereka mengikrarkan janji suci untuk sehidup semati.

Meskipun Veronica melihat Ahok seperti seorang penipu, perempuan asal Medan tersebut mengungkapkan perbedaan Ahok dengan pria lainnya.

"Dia preman, berani. Diajak kawin langsung, enggak pakai dipacarin," kata Veronica.

Menjadi istri Ahok, Veronica mengaku sudah kebal terhadap berbagai perlawanan terhadap sang suami. Selain itu, ia juga tak terkejut melihat Ahok yang kerap membuat berbagai kontroversi.

Menurut Veronica, Ahok lebih banyak diam ketika di rumah. Sebab, ia sudah banyak marah ketika berada di luar rumah.

"Dari sejak di Belitung juga sudah kayak gini. Mau ditakutin apa? Orang dari dulu begini, sudah kebal,".

"Yah jalanin aja, abis gimana? Susah sih, kalau (Ahok) dipancing ya jadinya kayak gitu. Kami jalanin aja dan masyarakat lihat apa yang dilakukan Bapak," kata Veronica.

Kompas TV Ahok Paling Jago Belah Duren
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com