Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinta Nuriyah Berharap Ahok Bisa Kendalikan Emosi

Kompas.com - 09/09/2016, 09:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Istri Presiden Keempat Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, menilai Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok adalah seseorang yang memiliki sifat temperamental. Sinta meminta Ahok untuk mengubah sifatnya tersebut.

Pasalnya, seorang pemimpin harusnya dekat dengan rakyat. Bukan justru memarahi rakyat.

"Pak Ahok sering marah-marah dan sering maki-maki orang. Yang seperti itu harusnya diubah dong, karena buat saya seorang pemimpin harus bisa mengendalikan emosinya," kata Sinta kepada Ahok pada acara "Rosi" yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (8/9/2016) malam.

Ia mengimbau Ahok agar terus mendengar apapun yang disampaikan oleh masyarakat. Di sisi lain, ia menyarankan Ahok untuk tidak cepat marah atau meledak-ledak dalam bersikap.

Seorang pemimpin, lanjut dia, harus bisa menyikapi berbagai hal secara bijaksana dan arif.

"Saya berharap Pak Ahok bisa mengendalikan semua itu dan jangan menyelesaikan masalah dengan memberikan keputusan seketika, karena hasilnya enggak baik. Harus dipikirkan matang-matang menjadi keputusan yang baik dan diterima masyarakat," kata Sinta.

Lebih baik lagi, kata Sinta, jika Ahok mampu meniru apa yang dilakukan Gus Dur. Sinta menceritakan, Gus Dur selalu menyelipkan joke atau lelucon ketika menyampaikan sebuah kebijakan sehingga masyarakat tidak merasa dimarahi pemimpinnya. 

"Semua menerima nasihat itu dengan hati lapang dan gembira," kata Sinta.

Mendengar itu, Ahok mengaku sikapnya sering diprotes oleh Ibunya. Namun, dia menyebut lebih sering mendengar aduan warga dibanding memarahi warga.

"Kalau kalian lihat video Youtube saya, seharian saya ketemu orang. Presentase marah saya berapa persen sih? Tapi tentu saran Bu Sinta saya dengar," ucap Ahok.

Kompas TV Ahok: Saingan Sama Saya, Tapi Program Gak Jelas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com