TANGERANG, KOMPAS.com - Pihak Bandara Soekarno Hatta mengeluarkan larangan soal pengoperasian Samsung Galaxy Note 7 di dalam pesawat selama penerbangan.
Menurut Senior General Manager Bandara Soekarno Hatta Suriawan Wakan, selain Samsung Galaxy Note 7, ada dua benda lainnya yang dilarang masuk bagasi berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.
Penumpang dilarang membawa power bank dan baterai lithium dalam bagasi.
"Selain tidak boleh digunakan di dalam pesawat, Samsung Galaxy Note 7 juga tidak boleh masuk bagasi. Begitupun power bank dan baterai lithium," kata Wakan, Rabu (14/9/2016).
(Baca juga: Baterai Lithium Berisiko Terbakar di Pesawat)
Wakan mengatakan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap setiap koper yang akan masuk bagasi.
"Bilamana ditemukan tiga benda di atas di dalam koper yang akan masuk bagasi, maka akan dikeluarkan oleh petugas dan disarankan dibawa masuk kabin oleh penumpang," kata Wakan.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sudah mengeluarkan peringatan terkait benda-benda ini secara verbal maupun non-verbal di Bandara Soekarno-Hatta.
Petugas bandara telah diminta terus mengingatkan penumpang. Pengelola bandara juga memasang peringatan berupa selebaran.
Sebelumnya, Samsung telah mengumumkan penarikan semua unit Galaxy Note 7, baik yang sudah berada di tangan konsumen, gudang dan peritel.
Pemilik Galaxy Note 7 diminta mengembalikan ponsel tersebut dan dijanjikan akan mendapat unit baru.
(Baca juga: Gara-gara Galaxy Note 7, Kekayaan Pemilik Samsung Lenyap Rp 15,7 Triliun)
Sebanyak 2,5 juta unit Galaxy Note 7 ditarik dari pasaran karena kendala pada baterai. Pabrikan Korea Selatan itu menjanjikan kompensasi ke pengguna atas ketidaknyamanan ini.
Hingga 1 September 2016, setidaknya ada 70 kasus ponsel Samsung Galaxy Note 7 yang meledak dan terbakar saat penggunanya sedang melakukan pengisian daya baterai.
Sejumlah maskapai pun sudah mengeluarkan imbauan yang sama peringatan terkait penggunaan ponsel teranyar Samsung tersebut.
(Banu Adikara)