JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Forkabi (Forum Komunikasi Anak Betawa), Nachrowi Ramli, mengatakan situasi Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sudah darurat sehingga harus ada perlawanan.
"Catat, baru kali ini ada orang yang berani lawan Betawi. Makanya Betawi hari ini harus kompak," kata Nachrowi Ramli dalam diskusi bertema "Jakarta Menggugat" di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Kamis (15/9/2016).
Dalam diskusi itu, hadir pula mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Ketua DPW PPP DKI Abraham Lunggana. Sejumlah anggota ormas Betawi juga hadir.
Dalam acara itu, muncul gagasan untuk menyatukan rakyat Betawi melawan Ahok. Hal ini yang mereka sebut dengan "Jakarta Menggugat".
"Pulang dari sini, jangan diam lagi. Kita kasih tahu keluarga kita. Paling enggak, pulang dari sini kita bisa kasih pencerahan ke 20 orang. Sanggup?" kata Nachrowi.
Nachrowi mengatakan, Forkabi saat ini sedang berseteru melawan Ahok. Perseteruan antara Ahok dan ormas Betawi dimulai dari kritik Ahok terhadap Bamus Betawi. Ahok menilai Bamus Betawi sudah melakukan tindakan politis. Dia pun mengancam akan menghentikan dana hibah untuk Bamus Betawi.
Rizal Ramli mengatakan, 90 tahun yang lalu Presiden ke-1 RI Soekarno membacakan pleidoinya di pengadilan atas pemerintahan kolonial Belanda. Pleidoi itu disebut dengan nama "Indonesia Menggugat". Dia mengatakan, peristiwa itu kembali diulang di Gedung Joang 45 hari ini.
"Hari ini menjadi bersejarah karena kita akan melawan. Kita akan kalahkan Raja Gokil di Jakarta," kata Rizal Ramli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.