Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lulung dan Nachrowi Ramli Tanggapi Pernyataan Ahok soal Bamus Betawi

Kompas.com - 15/09/2016, 20:37 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
Ketua Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi) Nachrowi Ramli heran dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menyebut Badan Musyawarah (Bamus) Betawi berpolitik. Menurut Nachrowi, Bamus Betawi hanya menyampaikan aspirasi terkait dinamika politik jelang Pilkada DKI 2017.

"Memangnya salah kalau seperti itu? Kita menyalurkan aspirasi agar didengar parpol. Jadi jangan salah interpretasi. Bamus Betawi bukan berpolitik, melainkan menyampaikan aspirasi," ujar Nachrowi, di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya, Kamis (15/9/2016).

Aspirasi yang dimaksud adalah mengenai empat nama yang dipilih Bamus Betawi untuk menjadi calon gubernur atau calon wakil gubernur dalam Pilkada DKI 2017. Empat nama yang diusulkan Bamus Betawi tersebut adalah Nachrowi Ramli, Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana, Sekda DKI Saefullah, serta Deputi Gubernur bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni.

Nama-nama itu diharapkan bisa menjadi masukan bagi parpol dalam menentukan cagub dan cawagub.

Dalam kesempatan yang sama, Lulung juga ikut mengomentari pernyataan Ahok soal Bamus Betawi yang berpolitik. Dia mengatakan, pada dasarnya semua warga Indonesia memiliki hak untuk berpolitik.

Semua orang, kata Lulung, berhak untuk mendukung atau dipilih menjadi cagub. Menurut Lulung, hak yang sama juga melekat pada Bamus Betawi.

"Lagi pula Bamus Betawi kan bukan parpol. Dia mengusulkan nama tokoh Betawi yang dianggap mumpuni untuk bisa dicalonkan semua partai. Dia tidak usung, tetapi usul dan itu adalah hak," ujar Lulung.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa kesal dan berencana menghentikan hibah untuk Bamus Betawi. Basuki menilai, organisasi ini sudah politis dan menyebarkan kebencian melalui acara Lebaran Betawi.

"Yang masalah itu, mereka menggunakan Bamus Betawi yang minta hibah dari kami untuk main politik. Itu udah melanggar Pancasila dan UUD 1945. Dia bilang Jakarta harus Betawi yang jadi gubernur dia. Itu udah enggak betul," ujar Ahok.

(Baca: Bamus Betawi dan Dugaan Politik Praktis Jelang Pilkada)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com