Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kata Mereka yang Ikut Demonstrasi Forum RT/RW DKI

Kompas.com - 16/09/2016, 19:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa Forum RT/RW diikuti oleh ketua RT, RW dan warga Jakarta lainnya. Salah seorang ketua RT di Kelurahan Rawamangun, Jakarta Timur, mengatakan, dia bergabung dengan Forum RT/RW karena merasa keberatan dengan kewajiban melapor melalui Qlue.

"Saya waktu itu cuma tiga bulan lapor Qlue. Soalnya saya bingung mau lapor apa lagi. Masa setiap hari saya fotoin tukang sampah terus," kata wanita paruh baya itu di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jumat (16/9/2016).

Wanita tersebut menolak menyebutkan namanya. Dia mengatakan masih banyak pro dan kontran terkait Forum RT dan RW itu. Ada ketua RT yang mendukung Forum RT/RW tetapi ada juga yang menolaknya.

"Saya enggak mau sebut nama ah nanti saya kena masalah. Soalnya di kelurahan saya saja ada yang setuju sama saya, ada yang enggak," ujar dia.

Selain diikuti ketua RT dan RW, aksi tadi siang juga diikuti oleh warga di luar struktural RT. Salah satu warga dari Rawamangun, Asih, mengatakan dia bergabung dengan Forum RT/RW meski tidak memiliki jabatan struktural.

Dia mengaku prihatin dengan kondisi RT dan RW saat ini. Sebab, RT dan RW tidak diberi kewenangan untuk mengeluarkan surat pengantar lagi.

"Padahal kita kalau enggak ada RT RW siapa yang mau ngurusin. Kalau ke PTSP kita juga suka ditolak, kurang ini kurang itu. Lebih enak sama RT sendirilah kalau ngurus apa-apa," ujar Asih.

Forum RT/RW melakukan aksi unjuk rasa di Balai Kota DKI dan Gedung DPRD DKI. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik menemui para demonstran dan ikut berorasi di atas mobil komando.

Taufik mengatakan DPRD DKI merupakan tempat yang tepat jika warga ingin mengadu atau mengeluh. Selain Taufik, ada juga anggota DPRD DKI dari Fraksi Demokrat-PAN, Johan Musyawa, dan anggota Fraksi Gerindra, Syarif.

Perwakilan pengunjuk rasa juga diajak untuk menemui Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi di dalam Gedung DPRD DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com