Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Pemkot soal Penutupan Akses ke Stasiun Tangerang

Kompas.com - 20/09/2016, 14:29 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Asisten Daerah 1 Pemerintah Kota Tangerang, Saeful Rohman, menanggapi polemik penutupan akses utama di pintu barat Stasiun Tangerang, Jalan Kisamaun, Tangerang.

Menurut Saeful, penutupan dan pengalihan akses masuk-keluar Stasiun Tangerang ke pintu timur, Jalan Ki Asnawi, kompleks Pasar Anyar sudah dikoordinasikan dengan PT KAI Daop I, Polres Metro Tangerang Kota, dan Dinas Perhubungan Kota Tangerang.

Sebelum penutupan permanen juga sudah uji coba satu bulan untuk rekayasa masuk di pintu barat dan keluar di pintu timur. Namun, uji coba itu dianggap tak berhasil.

Pengguna kereta masih menggunakan pintu barat untuk akses keluar. Alhasil, kemacetan di Jalan Daan Mogot menuju Jalan Kisamaun dan Jalan Ki Asnawi tak terelakkan.

Berdasarkan hasil itu, kata Saeful, semua instansi terkait sepakat untuk membuat kebijakan penutupan pintu barat Stasiun Tangerang.

"Soal angkot dan PKL kami sudah lakukan penertiban, tapi hasilnya tidak signifikan mengurai kemacetan. Jadi jalan tengahnya membuat kebijakan penutupan tersebut," kata Saeful, Selasa (20/9/2016).

Pada dasarnya, kata Saeful, Pemerintah Kota Tangerang mendukung perkembangan transportasi umum, khususnya kereta. Namun, pihak PT KAI juga diminta berkoordinasi dan memperhatikan dampak aspek lalu lintas di Tangerang terkait perkembangan infrastruktur tersebut.

Penutupan akses utama di sisi barat Stasiun Tangerang, Jalan Kisamaun sejak Sabtu (17/9/2016) lalu, memicu aksi nekat sejumlah penumpang kereta rel listrik yang menaiki pagar Stasiun Tangerang. Padahal, akses tersebut kini ditutup dan dipagari setinggi lebih dari satu meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com