JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Daerah 1 Pemerintah Kota Tangerang, Saeful Rohman, menanggapi polemik penutupan akses utama di pintu barat Stasiun Tangerang, Jalan Kisamaun, Tangerang.
Menurut Saeful, penutupan dan pengalihan akses masuk-keluar Stasiun Tangerang ke pintu timur, Jalan Ki Asnawi, kompleks Pasar Anyar sudah dikoordinasikan dengan PT KAI Daop I, Polres Metro Tangerang Kota, dan Dinas Perhubungan Kota Tangerang.
Sebelum penutupan permanen juga sudah uji coba satu bulan untuk rekayasa masuk di pintu barat dan keluar di pintu timur. Namun, uji coba itu dianggap tak berhasil.
Pengguna kereta masih menggunakan pintu barat untuk akses keluar. Alhasil, kemacetan di Jalan Daan Mogot menuju Jalan Kisamaun dan Jalan Ki Asnawi tak terelakkan.
Berdasarkan hasil itu, kata Saeful, semua instansi terkait sepakat untuk membuat kebijakan penutupan pintu barat Stasiun Tangerang.
"Soal angkot dan PKL kami sudah lakukan penertiban, tapi hasilnya tidak signifikan mengurai kemacetan. Jadi jalan tengahnya membuat kebijakan penutupan tersebut," kata Saeful, Selasa (20/9/2016).
Pada dasarnya, kata Saeful, Pemerintah Kota Tangerang mendukung perkembangan transportasi umum, khususnya kereta. Namun, pihak PT KAI juga diminta berkoordinasi dan memperhatikan dampak aspek lalu lintas di Tangerang terkait perkembangan infrastruktur tersebut.
Penutupan akses utama di sisi barat Stasiun Tangerang, Jalan Kisamaun sejak Sabtu (17/9/2016) lalu, memicu aksi nekat sejumlah penumpang kereta rel listrik yang menaiki pagar Stasiun Tangerang. Padahal, akses tersebut kini ditutup dan dipagari setinggi lebih dari satu meter.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.